KOTA BLITAR – Bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kembali digulirkan. Salah satunya bantuan pangan nontunai (BPNT). Namun kali ini berbeda. Bantuan tersebut tak lagi berupa sembako, melainkan uang tunai.
Selasa (21/2), BPNT mulai disalurkan kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM). Pada tahap pertama ini, ada sekitar 3.076 penerima. Tersebar di tiga kecamatan. Yakni Sananwetan, Kepanjenkidul, dan Sukorejo. “Penyaluran dilakukan secara bertahap. Hari ini (Senin, Red) ada tiga kelurahan yang menerima. Yakni Turi, Tlumpu, dan Karangsari,” kata Wali Kota Blitar Santoso.
BPNT tersebut, lanjut Santoso, diterima setiap tiga bulan sekali. Tahap pertama diterimakan senilai Rp 600 ribu untuk jatah Januari, Februari, dan Maret. “Tahap pertama ini disalurkan pertengahan Februari. Penyaluran dilakukan langsung oleh PT POS,” kata pria berkacamata itu.
BPNT merupakan bansos dari Kemensos. Setiap penerima mendapat jatah senilai Rp 200 ribu per bulan. Sebelumnya, BPNT dirupakan sembako. Biasanya, bantuan itu diambil langsung di e-warung yang sudah ditunjuk.
Namun, tahun ini BPNT bukan lagi dirupakan dalam bentuk sembako, melainkan uang tunai. Uang tersebut bisa untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar Rurin Hatmawati mengatakan, dinsos masih menunggu petunjuk teknis (juknis) lebih lanjut dari Kemensos terkait BPNT. Kini, dinsos bersama PT POS diminta untuk segera menyalurkan BPNT tersebut. “Untuk digunakan apa uang tersebut, kami belum menerima juknis maupun juklaknya,” ujarnya.
Dinsos berharap agar uang BPNT itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Misalnya, dibelikan kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, minyak, gula, dan lain sebagainya.
Dari data dinsos, kemarin menjadi hari terakhir penyaluran. Targetnya, penerima BPNT di tiga kecamatan itu bisa menerima seluruhnya. (sub/c1/wen)