KABUPATEN BLITAR – Ribuan warga di Blitar selatan galau. Pasalnya nyaris tiap minggu ada kendala atau masalah dengan jaringan listrik. Akibatnya, selain harus bergelap-gelapan, banyak yang menderita kerugian lantaran perangkat elektronik mereka rusak.
Masalah jaringan kelistrikan ini sudah sering kali disampaikan kepada pihak terkait, yakni PLN. Harapannya tidak terus terulang dan memicu kerugian. Namun, faktanya masih sering terjadi masalah. “Dua hari tidak mati lampu itu sudah beruntung sekali,” ungkap Pinaryanto, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, kemarin (20/7).
Dia mengatakan, persoalan jaringan ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Tidak hanya pada musim penghujan, tapi juga kemarau. “Kami sudah sering menghubungi call center PLN. Alasannya sama, yakni karena pohon atau karena binatang,” keluhnya.
Tidak hanya masyarakat, dampak dari persoalan jaringan ini banyak pelaku usaha yang merugi. Utamanya usaha kuliner di lokasi wisata Tambakrejo. Rata-rata, mereka menggunakan mesin pendinging untuk menyimpan ikan yang mereka jual kepada para pengunjung wisata. “Kalau listrik mota-mati, freezer kami jebol. Punya saya sendiri sudah ada empat yang rusak, belum lagi pompa juga sama,” kata pria yang juga pelaku usaha kuliner itu.
Ipin –sapaannya- berharap hal ini mendapat perhatian dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya. Sebab, kondisi tersebut sangat merugikan masyarakat dan pelaku usaha di wilayah selatan.
Supervisor Teknik ULP (unit layanan pelanggan) Sutojayan PT PLN UPJ Blitar Nanang Hermawan tidak menampik persoalan kelistrikan tersebut. Dia mengatakan ada beberapa penyebab masalah jaringan tersebut. Di antaranya karena ranting pohon dan gangguan binatang. “Tokek dan ular ini sering jadi penyebab korsleting. Binatang ini nempel di jaringan,” katanya.
Nanang melanjutkan, ada tiga tim untuk menunjang pelayanan kelistrikan di ULP Sutojayan. Yakni, tim pemeliharaan, tim rabas, dan tim inspeksi. Namun, karena luasnya wilayah dan medan yang sulit, kadang masih saja terjadi mati lampu. “Setiap hari kami juga keliling sesuai tugas masing-masing, pohon-pohon yang dekat pohon ini jadi tugas tim rabas. Namun, penyebabnya tidak hanya ranting, tapi juga binatang,” jelasnya.
Pihaknya berharap masyarakat ikut mendukung upaya PLN untuk memberikan penerangan. Misalnya, tidak memainkan layangan di dekat jaringan kelistrikan. Sebab, beberapa kasus konsleting listrik juga dipicu oleh mainan tersebut. “Kalau untuk binatang, kami juga tidak bisa prediksi,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, untuk wilayah ULP Sutojayan ada beberapa jalur atau jaringan. Yakni, jalur Kademangan meliputi wilayah Desa Maron sampai Desa Panggungduwet. Jalur Wonotirto meliputi Desa Pandanarum sampai dengan Desa Plandireji, jalur Panggungrejo meliputi Desa Panggungrejo sampai Desa Serang, jalur Binangu mulai dari Desa Jegu sampai Desa Jolosutro. “Jadi kalau misalnya yang terganggu jalur Jolosutro, wilayah Wonotirto dan lainnya aman. Begitu juga sebaliknya,” tandasnya. (hai/c1/wen)