TULUNGAGUNG – Potensi kecamacetan di Tulungagung diprediksi akan bertambah ketika Jembatan Ngujang 1 sebagai akses utama Tulungagung-Kediri direnovasi. Jembatan tersebut akan diperlebar dua kali lipat, tapi masih dapat dilewati. Bulan ini pembangunan dilakukan setelah mundur selama 15 hari.
Pelebaran Jembatan Ngujang 1 memang bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Terbukti, kemarin sore (3/7), kemacetan masih terlihat dari dua arah yang bermuara di jalur penghubung tersebut. Bahkan, kemacetan mencapai 2 kilometer (km) karena ditambah banyaknya kendaraan besar yang lewat, tapi dapat terurai ketika menjelang magrib.
“Kami sebelumnya telah dikabari jika Jembatan Ngujang 1 akan dibongkar pada Juni lalu, tapi hingga kini masih belum ada tanda-tanda. Namun, kami juga telah menyiapkan Jembatan Ngujang 2 untuk jalur alternatif,” ujar Kapolsek Ngantru AKP Puji Widodo.
Dia melanjutkan, adanya proses pembangunan pelebaran Jembatan Ngujang 1 ini terdapat potensi kemacetan, tapi dimungkinkan tidak terlalu parah. Karena ketika proses pembangunan masih dapat dilewati, meskipun kondisi jalannya sedikit sempit.
Selain itu, kata dia, belum bisa memastikan kondisi lalu lintas saat proses pembangunan jembatan terjadi. Dia hanya menyiapkan jalur alternatif dan pengarahan arus.
Sementara itu, PPK 2 Provinsi Jawa Timur (Jatim), BBPJN Jatim-Bali Kementerian PUPR Satiya Wardhana mengatakan jika pembangunan Jembatan Ngujang 1 diundur awal Juli. Waktu itu mundur dari rencana awal 26 Juni karena suatu utilitas yang menghalangi.
“Utilitas yang belum bisa dipindahkan itu yakni kabel milik Telkom dan Pusat Listrik Negara (PLN). Dari data, milik Telkom paling banyak, ada sekitar lebih dari lima kabel. Seharusnya sebelum 26 Juni telah dipindah,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, pemindahan utilitas tersebut ditargetkan bisa selesai sebelum 7 Juli. Setelah itu, pengerjaan Jembatan Ngujang 1 bisa dilakukan dengan pembangunan jembatan baru di samping timur jembatan lama, dengan ukuran dua kali lipat dari jembatan lama. Syukurnya, proses ini tidak membuat kemacetan.
Dia menerangkan, selama proses pengerjaan itu, jembatan lama masih dapat dilewati oleh para pengendara. Karena jalur itu termasuk jalan nasional yang tidak bisa digantikan sehingga pengerjaannya harus secara bergantian. Setelah jembatan baru selesai, proses pengerjaan dialihkan untuk memperkuat bangunan jembatan lama.
“Jembatan baru itu nanti menempel. Duplikasi, tapi tidak terpisah. Nanti akan ada dua lajur dari arah Kediri dan dua lajur dari arah Tulungagung. Dimungkinkan, bagian timur ditargetkan selesai pada akhir tahun, kemudian langsung diteruskan untuk memperbaiki jembatan lama,” pungkasnya. (jar/c1/din)