BLITAR KABUPATEN – Bagi Bupati Blitar Rini Syarifah, momen Hari Ibu bukan hanya perayaan peran perempuan secara biologis namun peran perempuan yang memiliki kepedulian. Hari Ibu juga bisa dimaknai sebagai tonggak kaum perempuan untuk kembali mengukuhkan semangat dan tekad dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan dan ekonomi bagi keluarga dan masyarakat. “Ibu masa kini harus lebih inovatif dan saling mendukung,” katanya.
Beberapa bulan terakhir, Rini Syarifah tidak hanya ibu bagi anak-anaknya di rumah. Ada jutaan anak nonbiologis yang kini membutuhkan perhatian, yakni masyarakat Bumi Penataran. Tak hanya itu, dia harus memberikan sebagian waktunya untuk anak-anak alias pegawai yang mengelola usahanya. Cerdas membagi waktu menjadi sebuah keharusan.
Pagi hari, Mak Rini, sapaan akrabnya, biasanya fokus bersama keluarga atau memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari menyediakan kopi untuk suami, hingga menyajikan sarapan untuk anak-anak kandungnya. “Tidak ada kegiatan khusus. Setelah sarapan ya ngobrol bersama keluarga,” ujarnya.
Usai menuntaskan tanggung jawab di rumah, dia harus berhadapan dengan setumpuk berkas dan dokumen pemerintahan. Memastikan program berjalan lancar, begitu juga dengan komitmen sebagai kabupaten layak anak dan kabupaten yang responsif dalam pembangunan gender yang mana sudah dianggarkan di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
“Ini sebagai langkah kami untuk memperkuat kelompok kerja (pokja) pengarusutamaan gender (PUG) sekaligus menggerakkan bidang pemberdayaan perempuan,” katanya. (hai/c1/din/dfs)