TULUNGAGUNG – Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional II dari Pusat lakukan klarifikasi lapangan ke Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Hal ini untuk memastikan kesesuaian dengan materi yang telah dipresentasikan dengan fakta yang ada di lapangan, Selasa (25/10/2022).
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, dalam klarifikasi lapangan oleh Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional II, ia melaporkan bahwa dengan adanya anomali musim dimana curah hujan yang tinggi di wilayah Tulungagung mengakibatkan terjadi kerusakan lingkungan, baik infrastruktur maupun tanaman padi dan tembakau. Pasalnya, terdapat beberapa komponen yang diikutkan lomba desa namun tidak sesuai dengan kenyataan, seperti rusaknya lingkungan akibat hujan.
“Dalam penilaian lomba desa regional II, dimana Kabupaten Tulungagung terpilih untuk dinilai lebih lanjut. Nah, sekarang adalah klarifikasi mengenai apa yang kita laporkan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Saya juga melaporkan bahwa ada beberapa komponen yang rusak akibat bencana,” kata Maryoto, Selasa (25/10).
Maryoto berharap, bahwa Desa Kendalbulur dapat masuk juara tiga besar dalam lomba desa. Pihaknya juga telah berupaya dengan menggerakkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Tulungagung untuk membuat satu intregritas agar dapat diperbaiki dalam menangani lingkungan yang rusak akibat bencana.
“Kami siap dan kami memang telah berupaya, karena kondisi yang rusak kami juga berupaya bekerjasama dengan dinas terkait untuk penanganannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kendalbulur, Anang Mustofa menyampaikan, bahwa Desa Kendalbulur memiliki 5 program dalam penyelenggaraan desa yang menjadi andalan, untuk menjadi juara dalam lomba desa dan kelurahan tingkat regional II tersebut. Program Pemerintah Desa (Pemdes) Kendalbulur yang pertama adalah digitalisasi UMKM desa, yang telah dilaunching Kementrian Desa tahun 2020 lalu. Kedua, pengembangan ekonomi desa melalui BUMDES. Yang ketiga, ketahanan pangan yang meliputi program kampung patin, kampung kambing dan kampung tembakau. Yang keempat, program Sadewa (santunan dari desa untuk warga) yaitu subsidi pertanian, pendidikan, kesehatan dan PBB. Sedangkan yang kelima adalah desa tanggap bencana.
“5 program tersebut yang menjadi dasar pedoman Desa Kendalbulur dan menjadi andalan untuk memenangkan perlombaan ini,” ujarnya.
Sedangkan, dari Ketua Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat regional II, Nana Wahyudi mengatakan, Lomba desa ini salah satu bentuk evaluasi ini untuk mengetahui sampai dimana perkembangan desa yang telah menerima dana desa dari Kementrian. Maka dari itu, pihaknya membuat serangkaian lomba agar menemukan desa mana saja yang telah memanfaatkan dana desa dengan baik.
“Sebetulnya kami dalam hal ini melakukan serangkaian lomba ini untuk melihat perkembangan dari desa,” kata Nana.
Dari hasil yang telah dilaporkan pada tim penilai, pihaknya memberikan sedikit bocoran bahwa Desa Kendalbulur akan masuk dalam juara tiga besar. “Alhamdulillah Desa Kendalbulur ini akan masuk dalam 3 besar, ini bocoran ya,” ujarnya.
Disinggung mengenai bencana yang telah terjadi di Kabupaten Tulungagung apakah berpengaruh dalam penilaian atau tidak, pihaknya menjelaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi penilaian. Pasalnya, dari beberapa instrumen yang diikutkan lomba, seperti pertanian tembakau dan infrastruktur jalan banyak yang rusak akibat adanya bencana alam.
“Hal tersebut tidak mempengaruhi penilaian, karena namanya bencana siapa yang bisa menolak,” pungkasnya.(ain/zaq)