TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menilai positif wacana pemekaran daerah pemilihan (dapil) pada pesta demokrasi 2024. Penilaian itu didasarkan dari kacamata eksekutif, yakni pemekaran atau pemecahan dapil bisa membuat pelayanan kepada masyarakat semakin baik. “Kalau dapil dipecah, wilayah kerja anggota DPRD semakin sempit. Maka, pelayanan kepada masyarakat bisa semakin baik,” ucapnya.
Menurutnya, ketika jumlah dapil bertambah akan berpeluang memunculkan perwakilan baru dari putra-putra daerah. Hal itu pun tak menutup kemungkinan untuk memunculkan calon wakil rakyat dari tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Namun, pihaknya berharap pemekaran dapil dapat menyasar daerah yang infrastrukturnya belum terbangun secara maksimal. “Sebagai contoh, selama ini Kecamatan Bendungan menjadi satu dapil dengan Kecamatan Trenggalek, Pogalan, dan Durenan. Calon legislatif pasti akan menyasar daerah-daerah yang padat seperti daerah kota, Pogalan, dan Durenan. Kalau begitu, yang ngomong soal Bendungan siapa?” katanya.
Dengan semakin sempitnya wilayah satu dapil, perwakilan dari tiap kecamatan akan semakin banyak. “Sehingga usulan pembangunan bisa semakin luas. Tidak berkutat di situ-situ saja,” tuturnya.
Di sisi lain, Arifin mengaku, penyelenggaraan pesta demokrasi dua tahun ke depan membutuhkan anggaran cukup tinggi. Pasalnya, rencana anggaran untuk KPU maupun Bawaslu mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan itu logis mengingat pesta demokrasi nantinya dilakukan secara serentak dalam satu tahun. “Tahun ini (dana cadangan, Red) antara Rp 20-30 miliar. Kita fokusnya pengembalian pembiayaan pinjaman dan pemilu,” tegasnya. (tra/c1/rka)