TULUNGAUGUNG – Masjid Tiban atau Masjid Istimror merupakan sebuah masjid yang mampu membuat orang terheran-heran. Dalam perjalanannya menciptakan sejarah, masjid ini memiliki beberapa keanehan yang susah untuk dinalar.
“Menjadi juru pelihara di Masjid Tiban ini merupakan amanat dari ayah yang menjalaninya terlebih dahulu. Saya mencoba melaksanakan amanat beliau sebaik mungkin,” ujar Juru Pelihara Masjid Masjid Tiban, Murrodi Munif.
Tidak semua orang bisa dan mampu untuk menjadi juru pelihara dan juga menjadi imam salat lima waktu di masjid tersebut. Karena hanya yang benar-benar berniat tulus dan saleh yang bisa mengemban amanat tersebut.
Dia melanjutkan bercerita, keanehan demi keanehan terjadi baik selama dirinya menjadi juru pelihara maupun saat sang ayah menjadi juru pelihara. Yaitu, apabila ada burung yang melewati makam dari Mbah Ageng Withono yang berada di belakang atau sisi barat Masjid Tiban ini, seketika burung itu terjatuh ke tanah. “Saya sering menemukan burung yang jatuh itu, namun saat didekati burung tersebut terbang kembali,” katanya.
Ada juga saat daerah Kauman mengalami banjir pada kurun waktu 1976. Saat tembok-tembok masyarakat hancur diterjang banjir, namun tembok lingkungan pemakaman Mbah Ageng Withono tidak kenapa-kenapa. Bahkan, makam yang lebih rendah dari permukaan air banjir ini tanahnya tetap kering. “Padahal tembok makam Mbah Ageng Withono hanya terbuat dari bata dengan lumpur seperti tembok-tembok lama,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, hal itu juga berlaku untuk masjid, karena di saat bangunan sekitar masjid kompak kemasukan air, namun Masjid Tiban ini tidak kemasukan air sama sekali. Alhasil, banyak masyarakat yang mengungsi ke masjid tersebut karena banjir menggenang rumahnya. Juga ditambah dengan adanya sumur di Masjid tersebut yang lokasinya tinggi sehingga air tetap bersih dan tidak terkena dampak dari banjir.
Sedangkan keanehan yang dialami oleh masyarakat sekitar adalah, pernah ada orang yang melakukan iktikaf di dalam masjid dan tertidur serta tidak bangun saat subuh, tiba-tiba orang tersebut medengar ada suara orang pujian namun tidak kelihatan orangnya. Kemudian juga ada orang yang berhadas tidur di masjid namun tidak bersuci terlebih dahulu, tiba-tiba ada yang dipindahkan di tepi sungai bahkan ada yang dimasukkan ke kamar mandi. (mg1/c1/din)