KOTA BLITAR – Hujan deras kerap mengakibatkan air sungai maupun saluran drainase di Kota Blitar meluap. Selain sampah, faktor lain karena sedimentasi sungai ataupun saluran drainase.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pengecekan tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar. Jika luapan disebabkan karena sedimentasi, maka dilakukan normalisasi. ”Ya, nanti dikeruk sedimennya agar bisa normal lagi. Seperti yang sudah kami lakukan di salah satu sungai di Jalan Borobudur, Kelurahan Bendogerit,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Blitar Suharyono.
Menurut dia, selama ini masalah luapan kali maupun saluran drainase disebabkan karena sampah yang menumpuk sehingga mengakibatkan aliran air tersendat dan meluap ke ruas jalan. “Sering ketika cek di lapangan menemukan banyak sampah. Saat itu juga langsung dibersihkan oleh teman-teman PU,” jelasnya.
Nah, rencana kegiatan fisik tahun ini dinas PUPR kembali menggarap saluran drainase. Beberapa titik saluran drainase bakal diperbaiki. Saluran yang belum mendapat sentuhan keramik bakal dikeramikisasi.
Salah satu saluran drainase yang bakal digarap yakni di Jalan Cokroaminoto. Saluran di jalan tersebut kerap menimbulkan banjir ketika hujan lebat. Saluran di sisi utara masih model lama belum dikeramik, sedangkan saluran sisi selatan sudah dikeramik.
Selain itu, dinas PUPR tahun ini juga melanjutkan pekerjaan perbaikan saluran drainase Jalan Kaca Piring area Pasar Templek. Pemkot mengalokasikan anggaran sekitar Rp 800 juta untuk pembangunan lanjutan saluran tersebut. “Kini, sejumlah proses fisik masih dalam tahap lelang. Semoga April segera terlaksana kegiatannya,” ujar pria berkumis itu. (sub/c1/wen)