KOTA BLITAR – Meluapkan kebahagiaan, bagi Sindi Sasela merupakan hal penting. Terlebih, beberapa waktu terakhir digempur beragam aktivitas. Berfoto ria menjadi salah satu solusi yang cukup manjur. Selain mampu menepis bosan, berfoto menjadi alternatif mengembangkan bakat.
Rasa cinta tak selamanya untuk pasangan dan orang terdekat. Bagi dara ayu asli Kabupaten Blitar itu, ada hal yang tak boleh dilupa tentang kepekaan terhadap diri sendiri. Utamanya dalam menenangkan suasana hati. Meski awalnya sulit, namun memberikan kebebasan berekspresi bagi dirinya sendiri rupanya sangat bermanfaat.
Perempuan yang akrab disapa Sinsel itu mengakui rasa lelah dalam batin dan pikiran sering muncul ketika pekerjaannya selesai. Terlebih, profesi sebagai kreator konten membuatnya harus memeras kreativitas demi bisa menghibur jagat media sosial.
“Kadang memang capek. Tapi, kerjaan mana sih yang nggak bikin capek? Yang pasti harus ingat tidak boleh melupakan kebebasan diri,” ujar wanita kelahiran Oktober 1998 itu.
Dari sekian banyak hobi yang dia gandrungi, beraksi di depan kamera menjadi hal menarik. Terlebih, menurut Sinsel, ada banyak raut wajah yang bisa keluar saat fotografer membidik kamera. Baginya, itu ibarat unek-unek yang bisa keluar begitu saja.
Selain berfoto, gadis yang gemar merangkai kembang itu juga hobi mendengarkan musik sebagai upaya mencintai diri. Kendati begitu, harus pintar memilih makna lagu. Sebab, ketika lagu sedih diputar, maka respons hati juga ikut terbawa suasana lagu. Sebaliknya, memilih lagu nuansa ceria bisa mengembalikan semangat yang hilang.
“Baiknya memang dengar (lagu, Red) yang senang-senang, ya. Soalnya lebih bisa bikin semangat. Yang tadinya bosan dan hilang motivasi, jadi lebih fresh lagi,” imbuhnya.
Apabila kedua hal itu masih sulit memulihkan rasa bahagia, maka ada satu kiat yang masih dia jadikan andalan. Yakni, mengajak keluarga berkaraoke atau sekadar memasak olahan favorit bersama. Ya, rupanya itu cara terbaik mencintai diri sendiri. Menurutnya, keluarga adalah harta paling berharga.
Sinsel menilai, dia bukanlah sosok berharga tanpa bimbingan keluarga. Sebab, untuk sampai pada titik sekarang dengan kondisi kehidupan lebih baik, peran orang-orang terdekat itu sangat berpengaruh. Terlebih saat melekat dengan ibunda, dia mengaku hidupnya jauh lebih berarti.
“Bisa nonton film bareng sama keluarga. Keluarga tempat ternyaman melebur hati yang gundah,” tandasnya. (mg2/c1/wen)