KOTA BLITAR – Aktivitas mengabadikan momen tentu sangat didambakan banyak orang. Sebagian orang rela merogoh kocek banyak hanya untuk berfoto bersama. Namun, tidak semua orang bisa berekspresi dengan bebas karena merasa malu disaksikan oleh fotografer.
Siapa sangka di tengah hiruk pikuk Pasar Wage terdapat sebuah studio foto dengan konsep yang unik. Meski tampak sepi, tetapi ketika memasuki studio mungil itu tampak sepasang penjaga yang ramah menyambut gerombolan remaja yang hendak berswafoto.
Keramaian kecil itu menghiasi salah satu sudut ruangan studio. Dari balik kaca yang lebar itu, tampak aktivitas pengunjung. Beberapa dari mereka sibuk menebalkan bedak hingga memoles ulang lipstik di bibirnya yang merekah. Sementara seorang gadis yang lain sibuk menata rambutnya. Tidak sedikit dari mereka yang berselancar di sosial media demi menentukan pose ciamik sebelum berswafoto bersama.
Studio foto itu merupakan studio swafoto. Adalah Halimah Zalfa, pemilik studio tersebut. Bisa dibilang, studio swafoto itu merupakan satu-satunya yang ada di Blitar sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Memasuki ruangan studio berukuran 3×3 meter itu, terdapat wallpaper besar yang terpajang di salah satu sisi ruangan.
Di tengah ruangan, berdiri tegak kamera yang terhubung langsung dengan remote. Namun, tidak ada fotografer di dalamnya. Ya, memang begitulah konsep dari studio swafoto milik Halimah. Pengunjung bisa bebas berekspresi tanpa malu dengan juru foto alias fotografer.
Halimah terdorong membuka studio swafoto tersebut karena melihat sebagian orang malu untuk berfoto di depan fotografer. Dari situlah muncul ide untuk membuka studio foto selfie tersebut. Dia pun memilih kios Pasar Wage untuk dijadikan studio. ”Di sini sewanya murah. Lokasinya juga di tengah kota,” ungkap perempuan berjilbab ini.
Di dalam studio tersebut dilengkapi berbagai macam properti yang menunjang keinginan berekspresi. Terdapat juga berbagai pilihan latar belakang foto, properti, dan lampu studio. Kapasitasnya maksimal 10 orang. Propertinya bisa menyesuaikan tema seperti futuristis hingga feminin.
Ketika datang, pengunjung ditanya nama dan jam booking studio. Kemudian, pengunjung dipersilakan memilih latar belakang foto sesuai dengan keinginan. Mulai dari wallpaper foto, pilihan pose, hingga properti yang akan digunakan. Setelah itu, pengunjung diarahkan masuk ke dalam studio dan diberikan remote jarak jauh yang terhubung langsung ke kamera.
Pengunjung diberikan durasi selama 15 menit untuk berswafoto dengan berbagai ekspresi. Tidak ada batasan jumlah foto. Meski konsep awalnya disuguhkan untuk kalangan remaja, tetapi makin lama banyak pasangan muda-mudi dan keluarga tertarik mencicipi studio swafoto tersebut. Tarif yang dibanderol bervariasi. Mulai dari 40 ribu hingga 100 ribu sekali sesi. Pengunjung pun bisa berfoto sesuka hati. (*/c1/sub)