KOTA BLITAR – Rencana pencairan bonus bagi atlet berprestasi mencapai babak baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar sudah menerima laporan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Blitar. Selanjutnya, dinas terkait diminta untuk menelaah dan menimbang banyak hal atas laporan tersebut.
Wali Kota Santoso mengatakan, pihaknya memang belum dapat memastikan berapa nominal yang akan dicairkan. Pasalnya, hal itu menunggu hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar.
“(Laporan, Red) sudah masuk kepada kami. Selanjutnya, kami minta dispora untuk meneliti data tersebut,” ujarnya.
“Besaran anggaran belum bisa disampaikan sekarang. Dihitung dulu. Karena itu, nominal secara global baru bisa disampaikan setelah dinas rampung melakukan verifikasi,” imbuhnya.
Santoso mengatakan, dalam proses verifikasi, dinas punya banyak pertimbangan. Seperti halnya perbedaan nomenklatur di masing-masing induk cabang olahraga (cabor). Sebab, diketahui ada perbedaan jumlah atlet yang turun dalam nomor-nomor yang dilombakan dalam Porprov ke-VII Jatim beberapa waktu lalu. “Ada yang individu, ada pula yang kelompok. Itu juga harus diteliti lebih lanjut,” jelasnya.
Hal tersebut penting dijadikan sebagai pertimbangan. Sebab, lanjut Santoso, proses pencairan khusus itu wajib berpedoman pada asas keadilan dan kepatutan. Tujuannya, meminimalkan risiko munculnya konflik begitu anggaran mulai dicairkan.
“Saya minta dinas untuk mempertimbangkan asas keadilan dan kepatutan. Dengan begitu, semua pihak akan merasa mendapatkan porsi seimbang. Yang juga harus dicermati adalah menimbang jenis medali yang diperoleh dan jumlah atlet yang mendapat medali tersebut,” katanya.
Jika taka ada aral melintang, pencairan bonus atlet berprestasi dilakukan bulan depan. “Yang penting harus dipastikan sesuai dengan asas keadilan dan kepatutan. Kalau sudah sesuai, baru bisa dicairkan,” tandasnya. (dit/c1/wen)