Tuesday, May 24, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok

KONSENTRASI: Abdul Azis Syamsu saat mengumandangkan azan.(MOCHAMMAD LUKI AZHARI/RADAR BLITAR)

Cerita Abdul Azis jadi Muazin di Masjid Agung Kota Blitar:  Hirup Air saat Wudu

April 28, 2022
in Sosok
0

KOTA BLITAR – Gema azan berkumandang lima kali dalam sehari. Pertanda umat Islam melaksanakan ibadah salat wajib. Di balik indahnya kumandang azan, masing-maaing muazin pastilah memiliki kisah unik. Salah satunya Abdul Azis.

Saat ditemui kemarin (27/4), Abdul Aziz Syamsu mengaku keinginan untuk azan sudah muncul sejak dirinya masih kecil. Kini, dia terus mengasah kemampuannya, terinspirasi dari Makkah.

Setiap Duhur dan Asar, pria yang akrab disapa Azis itu bergegas menuju Masjid Agung Kota Blitar. Microphone mantap dia genggam. Lantunan azan merdu berkarakter dari pria ramah itu menggema di setiap sudut masjid. Tak berlangsung lama seusai azan, banyak umat Muslim berjalan memasuki masjid.

Azis mengaku, sejak 2017 lalu bertugas menjadi muazin di masjid yang terletak di pusat kota itu. Ada kesan bahagia yang dia rasakan di dalam batin. Sebab, keinginan untuk melantunkan azan sudah muncul sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar. Menariknya, dia dipercaya untuk bertugas menjadi muazin di masjid tersebut sejak kelas VIII madrasah.

“Waktu itu (kelas VIII, Red) sudah tugas di masjid. Tapi kala itu khusus azan salat Jumat. Empat tahun setelahnya, saya merangkap jadi muroqi,” katanya.

Kesuksesan bapak dua anak itu sebagai seorang muazin didukung konsistensi tinggi. Saat mengumandangkan azan, Azis mengaku selalu melaksanakan tugasnya dengan ikhlas hati. Tak lupa, latihan pernapasan dan menjaga kualitas suara terus dia lakukan. Soal ciri khas azan, kata Azis, dirinya terinspirasi dari Makkah.

Menurut dia, muazin di daerah timur tengah itu memiliki kualitas dan lengkingan suara yang memukau sehingga saat mendengarkan meskipun via media sosial, ada banyak ilmu yang bisa dia dapat. Salah satu contohnya, gema azan yang meliuk-liuk dan menyejukkan batin.

“Dari kecil latihan azan. Memang ingin suatu saat azan sendiri. Sementara soal referensi, saya terinspirasi setelah mendengarkan azan di masjid, radio, dan HP. Banyak terinspirasi dari Makkah,” ungkap pria yang juga hobi menyanyi itu.

Berkat suara merdu nan lantang saat azan, Azis juga sukses meraih juara dalam berbagai kompetisi. Praktis, aneka gelar juara azan se-Karesidenan Kediri yang dia raih itu mampu meningkatkan rasa kepercayaan sehingga kreativitasnya dalam melantunkan azan semakin berkembang baik.

Azis mengakui, tidak mudah baginya untuk mempertahankan suara yang jernih. Dulu saat penggunaan masker kesehatan belum diwajibkan oleh pemerintah, nyaris setiap bulan penyakit flu dan batuk menerpa pita suaranya. Namun saat sudah aktif menggunakan masker, potensi penyakit yang menyerang tenggorokan dan membuat suara serak itu semakin nihil.

“Tapi memang itu yang saya rasakan. Sudah tidak sering mengalami flu. Padahal itu musuh bagi muazin dan penyanyi. Rajin pakai masker berdampak baik bagi kesehatan saluran pernapasan,” tuturnya.

Sebagai seorang muazin, ada satu kiat yang dia ungkapkan kepada publik. Yakni, saat wudu, dia berupaya menghirup sedikit air ke dalam hidung. Menurutnya, sunah tersebut juga berfungsi unyuk meluruhkan kotoran yang menempel di dalam rongga hidung sehingga suara yang dia hasilkan semakin nyaring.

“Trik itu bisa membersihkan hidung. Yang tidak terbiasa mungkin sakit, tapi kalau sudah terbiasa, debu-debu di hidung itu ikut hilang. Utamakan menjaga wudu,” tandasnya. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Minim Pengangkatan dan Banyak yang Pensiun, Trenggalek Kekurangan 740 Tenaga Pendidik

Next Post

Tak Signifikan, Kedatangan Penumpang di Terminal Surodakan Naik 17 Persen

Related Posts

Pedagang Lantai Dua Pasar Legi Blitar Enggan Pindah, Ini Alasannya

Wujudkan Ekspresi di Atas Kanvas

by Radar Blitar Jawa Pos
23 May 2022
0
13

KOTA BLITAR - Melukis merupakan salah satu wujud ekspresi diri,...

Semangat Kuliah dan Nyanyi, Begini Cara Alfi Bagi Waktu

Semangat Kuliah dan Nyanyi, Begini Cara Alfi Bagi Waktu

by Radar Blitar Jawa Pos
23 May 2022
0
12

KABUPATEN BLITAR - Menjalankan dua aktivitas dalam waktu tertentu memang...

Tampil Elegan Bergaun Hitam

Tampil Elegan Bergaun Hitam

by Radar Blitar Jawa Pos
21 May 2022
0
161

KOTA BLITAR - Perpaduan warna menjadi selera tersendiri bagi tiap...

Load More
Next Post

Tak Signifikan, Kedatangan Penumpang di Terminal Surodakan Naik 17 Persen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ratusan Kendaraan Plat Merah Milik Pemkab Tulungagung Nunggak Pajak

2 months ago
55
Tinggal 2 Bulan, Tulungagung Menggeh-Menggeh Kejar PAD Wisata

Tinggal 2 Bulan, Tulungagung Menggeh-Menggeh Kejar PAD Wisata

7 months ago
35

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital