TRENGGALEK – Demas M. Rijal berhasil membuktikan bahwa keahlian dan keterampilan bisa dipelajari meskipun tidak memiliki bakat. Pasalnya, kendati sejak kecil tidak bisa menggambar, saat ini dirinya mahir dalam membuat desain grafis. Itu dibuktikan remaja 18 tahun tersebut dengan baru saja meraih Juara 1 Graphic Design Technology Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Jawa Timur (Jatim) 2022.
Di kamar rumahnya di Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak inilah Demas M. Rijal menghabiskan waktunya setiap hari jika tidak ada pekerjaan atau tugas sekolah. Namun di kamarnya tersebut dia bukannya rebahan atau bersantai saja, melainkan bermain dengan laptopnya. Itu dilakukan karena dirinya serius untuk menekuni desain grafis dan tidak mau main-main di dalamnya. Dia terus mengasah kemampuan desainnya dengan tekun setiap hari.
Ketekunannya pun membuahkan hasil manis setelah sekitar Oktober lalu. Dia terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti lomba, namun di tingkat wilayah kerja dengan peserta dari beberapa kabupaten /kota lainnya. “Namun kala itu persiapan yang saya lakukan belum maksimal, karena jadwal lomba belum jelas,” ungkap Demas M. Rijal kepada koran ini.
Karena itu, Demas mulai melakukan pendalaman sekitar awal Desember 2021 lalu, lantaran sudah ada kepastian lomba akan dilaksanakan pada 7 Januari. Dalam proses tersebut, dirinya mengalami sedikit kendala lantaran harus menyesuaikan kembali dengan beberapa tools yang ada di aplikasi desain. Sebab, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat itu membuat dirinya harus melakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan jarang praktik membuat desain. Dari situ pada proses persiapan, dirinya harus kembali melatih kemampuannya agar bisa lebih cekatan. “Memang sebelumnya sudah menguasai sehingga proses persiapan tidak perlu waktu lama untuk memulihkannya lagi,” katanya.
Tak ayal dengan ketekunan dan keyakinan yang dilakukan, dirinya mengikuti lomba tersebut. Syukurlah perjuangan yang dilakukan berbuah hasil dengan keluarnya sebagai juara 3 lomba wilker tersebut,dan mengantongi tiket untuk mengikuti lomba serupa di tingkat provinsi. Dengan pengalaman yang telah didapat tersebut, dirinya menyiapkan diri lebih matang untuk mengikuti perlombaan di tingkat Jatim yang mulai digelar pada akhir April lalu.
Untuk persiapan yang dilakukan adalah mendalami setiap modul perlombaan yang dijalankan. Dari semua itu, karena kondisi protokoler kesehatan (prokes) belum selonggar saat ini, Demas juga aktif melakukan proses bimbingan online lewat video. Dengan segala persiapan yang dilakukan, akhirnya dia yakin untuk berangkat mengikuti lomba tersebut.
Dalam mengikuti jalannya perlombaan, Demas menyelesaikan seluruh modul yang diberikan. Dari semua modul tersebut, yang dirasa sedikit sulit adalah model tiga pada proses packaging. Alasannya, modul tersebut tidak diduga dan belum diajarkan sebelumnya. Kendati demikian, dirinya tidak pantang menyerah dan menyelesaikan setiap tahapan dengan baik dan berhasil keluar sebagai juara 1. “Pada perlombaan di tingkat Jatim itu ada juri yang sama ketika saya mengikuti perlombaan di wilker. Dari situ paham apa yang diinginkan dan berhasil mendapatkan nilai tinggi,” imbuh siswa kelas XII SMKN 1 Pogalan ini.
Dengan perolehan tersebut semakin melecut semangatnya untuk mengasah kemampuannya. Tak ayal, ketika kini telah menyelesaikan tugas di sekolah dan tinggal menunggu pengumuman untuk masuk, dirinya beberapa kali mengambil freelance membuat semacam aset digital. Dengan begitu kemampuannya akan terus terasah dan siap jika sewaktu-waktu diperlukan. “Perlombaan yang saya ikuti itu hampir mirip dengan kondisi ketika kerja, sebab topik yang harus dikerjakan diberikan saat itu juga secara mendadak. Waktu pengerjaan pun singkat. Syukurlah dari pengalaman itu saya bisa menyelesaikan pesanan,” jelas Demas.(*/c1/rka)