Saturday, May 28, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok
1.500 Liter Migor Murah Ludes Diserbu pada Bazar yang Digelar DPD Partai Perindo Trenggalek

GIGIH: Helen Kurniawan menunjukkan kakao yang akan matang di pohon.(HENNY SURYA AKBAR PURNA PUTRA RADAR TRENGGALEK)

Cerita Helen Kurniawan Tujuh Tahun Bergelut di Rumah Coklat

February 9, 2022
in Sosok
0

TRENGGALEK – Helen Kurniawan sudah bekerja di Rumah Coklat Trenggalek sejak 2015. Selama berjalan hingga tahun ketujuh, Wawan –panggilan akrabnya- mengikuti proses perkembangan Rumah Coklat dari lingkup lokal hingga lika-liku merambah pasar ekspor.

Pengunjung Rumah Coklat kemarin (8/2) tak seramai seperti sebelum kemunculan pandemi Covid-19. Hanya ada satu kelompok pelajar yang belajar kelompok di salah satu gazebo, dan ada beberapa pengunjung lain dari kalangan remaja. Situasi itu pun menunjukkan jika Rumah Coklat merupakan salah satu objek wisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Wawan yang bekerja sebagai operator mesin pengolahan itu bercerita, sebelum pandemic, intensitas pengunjung lebih banyak. Mulai dari kalangan taman kanak-kanak, pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga jenjang lebih tinggi. Sebab setelah kemunculan pandemi, tempat-tempat wisata tak lagi diperbolehkan untuk dikunjungi.

Namun di balik situasi pandemi itu, kata Wawan, jangkauan pemasaran Rumah Coklat mengalami peningkatan. Dari semula lingkup lokal, kemudian mulai merambah ke ekspor. “Sekitar akhir 2019 lalu mulai ekspor,” ungkapnya, saat berada di ruang pengolahan kakao.

Wawan mengaku kualitas kakao ekspor terletak pada beberapa aspek. Seperti kadar air yang tidak melebihi 7 persen hingga kandungan minyak pada coklat. Namun, kualitas kakao ekspor itu membutuhkan pengolahan kebun yang berkualitas pula sehingga tak serta-merta semua produksi kakao dari petani punya kualitas ekspor.

“Kalau kualitas, sudah bagus karena petani di sini kami bina cara mengolah biji yang bagus dan bisa diekspor. Namun sering kali kadar air kakao dari petani kurang kering sehingga perlu dijemur sampai bisa disimpan 7 persen kadarnya,” ucapnya.

Tak ayal, karena kualitas kakao menjadi harga mati di pasar ekspor, kemampuan Rumah Coklat mengekspor kakao pun belum maksimal. Selama tiga tahun (sejak 2019, Red), kemampuan ekspor rata-rata 1,5 ton per tahun atau sekitar 1,5 kuintal per bulan. “Kami belum mampu untuk MoU (memorandum of understanding) karena petani yang kami bina belum sepenuhnya mau untuk kakao kualitas grade A atau yang fermentasi. Jadi, model kerja samanya kalau ada biji maka kita kirim,” ungkap pria kelahiran 1990 ini.

Penyerapan sekitar 2,5 ton biji kakao dari para petani, kata Wawan, sebagian besar biji kakao itu pun diolah untuk dijual di pasar lokal. Di situasi pandemi yang membuat tingkat konsumen menurun signifikan, produksi kakao Rumah Coklat turun menjadi 20 kilogram (kg) dari semula bisa mencapai 40-50 kg per bulan. “Dari biji kalau normal, itu dapat produk permen coklat, bubuk coklat 15 kg, maupun produk lain,” ujarnya.

Sedangkan proses pengolahan, menurut Wawan, untuk 10 kg biji membutuhkan waktu hingga satu pekan. Hasil pengolahan itu nantinya bisa mencapai 2.000 biji permen. “Karena ada campuran, seperti susu, sehingga produksinya bisa lebih banyak,” ungkap warga Desa/Kecamatan Karangan tersebut. (*/c1/rka)

Tags: helen kurniawankabupaten trenggalekkota trenggalekperistiwa trenggalekradar mataramanradar trenggalekrumah coklattrenggalektrenggalek hari initrenggalek update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Baru Satu Bulan, PTM 100 Persen di Trenggalek Ambyar

Next Post

Tersangka Pencabulan 34 Siswa asal Pule Diganjar Menginap 18 Tahun di Penjara

Related Posts

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
104

KABUPATEN BLITAR - Barang bekas pakai bisa jadi “emas” bagi...

Waduh, Kesadaran Tertib Lalu Lintas Rendah

Ini Kreativitas Moh Nahar Agung Budoyo Ubah Tampilan Buah Lebih Mewah

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
87

KABUPATEN BLITAR - Bekas ukiran berceceran di lantai. Bukan mengukir...

Kisah Sofia Almer Pernah Jadi Artis di Malaysia, Kini Tetap Eksis dengan Ciptakan Lagu Islami 

by Editor RaTu
25 May 2022
0
304

Cerita hidup manusia bermacam-macam. Namun, Sofia Almer memiliki cerita tersendiri....

Load More
Next Post
1.500 Liter Migor Murah Ludes Diserbu pada Bazar yang Digelar DPD Partai Perindo Trenggalek

Tersangka Pencabulan 34 Siswa asal Pule Diganjar Menginap 18 Tahun di Penjara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Berkah Musim Hujan, Waduk Wonorejo Surplus Air untuk Cadangan Kemarau

Lowong, Kursi 8 JPTP di Trenggalek Diduduki Angin

5 months ago
250
Semakin Dipercaya Masyarakat, Perolehan Zakat BAZNAS Tulungagung Meningkat

Semakin Dipercaya Masyarakat, Perolehan Zakat BAZNAS Tulungagung Meningkat

4 months ago
177

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital