TRENGGALEK – Perayaan hari valentine atau kasih sayang kemarin (14/2) dirasakan yang berbeda di wilayah Bumi Menak Sopal. Hal itu terjadi lantaran terjadi bencana tanah longsor yang menutup KM 16-18 jalan nasional Trenggalek – Ponorogo. Sehingga semua pihak saling bahu membahu dalam mewujudkan kasih sayang dengan segera membersihkan material longsor, dan menyiapkan makanan juga minuman bagi mereka yang bekerja serta menunggu.
Antrean kendaraan panjang terlihat ketika Jawa Pos Radar Trenggalek tiba di KM 14 jalan nasional Trenggalek-Ponorogo kemarin. Mulai bus, truk, elf, pikap, sepeda motor dan sebagainya berhenti di jalur tersebut dengan panjang hingga dua kilometer tersebut. Mereka bukannya menunggu giliran untuk mendapatkan sembako, melainkan menunggu jalur tersebut dibuka. Sebab setelah terjadi longsor sekitar pukul 02.00 jalur tersebut ditutup total. Sehingga sejak saat itu banyak kendaraan yang berhenti di lokasi tersebut untuk menunggu jalur dibuka.
Karena itu sopir, kernet bus dan penumpang dengan setia menunggu di sekitar lokasi. Mereka ada yang tidur di dalam kendaraan, menepi di pinggir jalan, hingga mampir di warung-warung yang ada di lokasi. Tak ayal hal tersebut membuat para pedagang mendapatkan rezeki tambahan akibat hal itu. “Saya di sini sudah menunggu sejak subuh (sekitar pukul 04.00-red) makanya mampir ke warung untuk melepas lapar dan dahaga,” ujar Fajar Shodiq, salah satu sopir truk.
Sehingga dengan adanya para pedagang tersebut dirinya sedikit merasa lega, karena tidak bingung mencari konsumsi. Sebab longsor yang terjadi di wilayah tersebut tanpa diduga. Sehingga perbekalan yang dibawa sangatlah terbatas. Dari situ jika perjalanan normal hanya cukup ketika melintasi daerah Ponorogo. “Jadi rencananya saya akan membeli bekal itu ketika sampai Ponorogo, makanya dengan adanya ini cukup membantu sopir lainnya,” tuturnya.
Kendati demikian para pedagang tidak bermaksud untuk memanfaatkan kesusahan para pengguna jalan untuk mengais rezeki tambahan. Alasannya baik ada bencana atau tidak, ramai atau sepi mereka tetap berjualan di lokasi tersebut setiap hari. Sebab kendati permintaan tidak sebanyak hari ini ketika ada bencana longsor, namun mereka tetap berjualan di lokasi tersebut. “Baik ramai atau sepi kami tetap berjualan disini sebab telah membangun warung. Sehingga adanya bencana atau tidak tidak mempengaruhi niatan kami untuk berjualan,” tutur Hartatik salah satu pemilik warung di area KM 16-17.
Apalagi dirinya tidak tahu jika ada bencana tanah longsor di area tersebut. Sebab akses jaringan di lokasi tersebut sangat sulit, sehingga berita longsor yang disebarkan melalui media sangatlah sedikit. Dari situ sejak malam hari ketika hujan, dirinya dan sekeluarga telah mempersiapkan dagangan untuk dijual di lokasi tersebut. Dagangan tersebut seperti aneka gorengan, hingga makanan berupa nasi gegok. “Makanya ketika pagi tadi (sekitar pukul 07.00) kami kaget banyak orang yang berkumpul karena ada longsor. Sehingga karena sudah melakukan persiapan sayang jika tidak dijual,” tuturnya.
Hal yang tidak jauh berbeda ditambahkan oleh Supriono salah pedagang warung lainnya. Menurut dia, rezeki sudah ada yang mengatur sehingga jika ada peningkatan pembeli akibat dampak dari penutupan tersebut, hal tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab ada kalanya dagangannya sepi, dan ada kalanya dagangannya ramai. “Untuk berapa penambahan pembeli saya tidak bisa memprediksinya, yang pasti ada karena sejak pagi banyak yang membeli,” imbuhnya.
Apalagi setiap pagi dengan pertimbangan risiko dagangannya tidak laku akibat hujan, dan sebagainya dirinya tetap berjualan di lokasi tersebut. Untuk waktu jualannya biasa mulai sekitar 08.00, hingga beranjak petang sekitar pukul 17.00. Itu terjadi karena waktu itu banyak masyarakat dari luar kota yang melintas. Sehingga beberapa di antaranya mampir untuk melepas lelah di tempatnya. Sehingga untuk mengantisipasi dagangannya tidak laku, dirinya tidak terlalu berani menyetok banyak dagangan yang mudah busuk. “Jadi jika dikatakan ada penambahan pendapat pasti ada, yang pasti tidak banyak karena jualan yang ada hari ini (kemarin-red) masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Jadi dengan ini pastinya saya bisa pulang lebih cepat,” jelasnya. (*/rka)