KOTA BLITAR – Menekuni aquascape sudah dilakukan Samsun Fuad sejak 2015. Berawal sekadar hobi hingga akhirnya mengikuti sejumlah kontes. Mulai tingkat regional, nasional, hingga internasional. Dia berhasil menjuarai sejumlah kontes.
Sejak duduk di bangku SMA, Samsun sudah mencintai dunia ikan hias. Berbagai jenis ikan hias pernah dipeliharanya. Media untuk memelihara cukup akuarium.
Samsum memanfaatkan akuarium sebagai tempat hidup ikan-ikan hias peliharaannya. Lewat tangan kreatifnya, akuarium itu dihias seindah mungkin agar tampilan menarik dan terkesan natural. Seni menghias akuarium itu disebut aquascape.
Dikatakan seni karena dalam proses pembuatannya butuh kreativitas tinggi sehingga menghasilkan karya yang estetik. “Jadi ada standar yang harus diterapkan. Namun, untuk menciptakan aquascape yang indah tetap membutuhkan kreativitas masing-masing,” kata Samsun saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul beberapa hari lalu.
Pria yang akrab disapa Samson itu mengaku, aquascape merupakan seni menciptakan ekosistem air tawar dalam akuarium. Menghias tanaman air lalu dipadukan dengan batu dan kayu ataupun akar tunggang. “Lalu ditata sesuai selera dan kreativitas sehingga terlihat lebih menarik. Dalam menata pun juga ada pakemnya,” ujar pria 29 tahun ini.
Samsun menekuni seni aquascape sudah lama. Dia belajar secara otodidak lewat berbagai referensi. Terutama internet. “Dari situ, ilmu tentang aquascape makin bertambah,” ungkapnya.
Samson juga belajar dari forum-forum diskusi yang ada di internet. Hal-hal baru mengenai dunia aquascape menjadi perbincangan diskusi. Dari situ banyak ilmu baru yang diperoleh. “Tak jarang juga ada perdebatan. Tapi dari itu kita bisa belajar untuk memperbaiki kekurangan,” ungkap bapak dua anak ini.
Singkat cerita, pada 2015 dia memutuskan terjun ke dunia kontes aquascape. Dia ingin menjajal kemampuan sekaligus mengasah mentalnya untuk bersaing di ajang perkontesan. Dengan modal nekat, dia memberikan diri untuk mengikuti kontes tingkat regional.
Alhasil, modal nekatnya itu membawa keberuntungan. Dia menjuarai kontes aquascape untuk kali pertama tingkat regional. “Jika tidak salah awal ikut Piala Bupati Kediri 2015 lalu. Alhamdulillah dapat juara,” kenangnya.
Sejak saat itu, Samsun makin ketagihan. Hampir setiap tahun tidak pernah absen mengikuti kontes. Dalam setahun bisa mengikuti tiga hingga empat kontes menghias akuarium itu. Baik itu level regional hingga nasional.
Perjuangan mengikuti sejumlah kontes itu membuahkan hasil. Tak jarang membawa pulang piagam maupun piala kejuaraan. Tak sebatas level nasional, skala internasional juga dijajalnya. Kala itu pernah mengikuti dua kali kontes internasional. “Salah satunya di China. Tetapi hanya berhasil masuk 100 besar. Belum sampai juara. Berat mas,” katanya lantas tertawa.
Berkat kemampuannya merakit aquascape itu banyak pihak swasta yang tertarik. Mereka lantas menggandeng Samsun untuk berlaga di sejumlah kontes. “Mereka menjadi sponsor. Alhamdulillah saya merasa terbantu,” bebernya.
Kontes-kontes tersebut biasa digelar di sejumlah daerah. Kontes aquascape dibagi menjadi dua model. Yakni lewat kiriman foto dan video, serta live atau langsung merakit di lokasi kontes.
Setiap live, peserta kontes biasa diberi waktu tiga hingga empat jam. Selama itu dia berlaga sendiri di kontes. “Saya rakit sendiri. Anggota tim lain mungkin hanya membantu menyiapkan sejumlah perlengkapan aquascape-nya,” terangnya.
Yang disayangkan Samsun, hingga kini belum ada generasi yang mengikuti jejaknya. Terjun ke dunia kontes. Banyak dari mereka masih malu dan kurang percaya diri. Padahal, Samsun kerap mengajak rekan-rekannya ikut kontes. “Tetapi bagaimana lagi, memang ketika kontes mental harus kuat. Apa pun hasilnya, yang penting kita sudah menunjukkan usaha dan kreativitas,” tuturnya.
Bagi Samsun, merakit aquascape gampang-gampang sulit. Semua tergantung dari ukuran serta kerumitan objek yang dirakit. Makin besar maka harus menyesuaikan tata letak dan objeknya. Termasuk tema yang diusung. Biasanya dalam kontes ada lima tema. Yakni jungle, natural, dutch style, dan diorama. Lima tema itu memiliki karakter masing-masing. (*/c1/wen)