Tuesday, July 5, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Ekonomi
Cerita Para Pemilik Modifikasi Motor Tua, Demi Kenangan Masa Kecil hingga Rela Rogoh Puluhan Juta

Cerita Sukono, Perangkat Desa Dawuhan yang Sukses Jadi Petani Cabai, Belajar dari Pengalaman, Enggan Hitung Laba

June 3, 2022
in Ekonomi
0

TRENGGALEK – Bagi Sukono, jabatan perangkat desa bukan pekerjaan yang mampu menopang ekonomi keluarga. Untuk itu, dia memilih mencari pekerjaan sampingan sebagai petani cabai. Kini, pekerjaan sampingan itu justru lebih menghasilkan.

Rumah Sukono berhadapan dengan ladang cabai yang cukup luas. Ladang itu bagaikan harta yang berharga, karena dari penghasilan panen cabai saja, dia dan keluarga menggantungkan hidup.

Waktu itu, ladang cabai milik Sukono sedang berbuah. Warnanya hijau yang sedikit kekuning-kuningan. Warna itu menunjukkan masa panen yang semakin dekat atau sekitar tiga hari ke depan.

Berada tepat di tengah ladang, Sukono memeriksa tiap inci tanaman cabai, apakah ada yang terindikasi penyakit atau tidak. Namun, hal itu justru membuatnya sedikit kecewa karena banyak buah cabai yang berpenyakit sehingga tidak layak jual.

Hasil panen yang sedemikian rupa, kata Sukono, sudahlah lumrah. Bukan kali ini saja, tapi hampir tiap masa panen pasti ada buah atau tanaman yang rusak. Baginya, hasil tani musim ini tetap rezeki, dibandingkan gagal panen.

Pria kelahiran 1969 itu mulai menekuni tani cabai sejak 2015 lalu. Tapi, Sukono juga punya pekerjaan utama sebagai kaur umum di Pemdes Dawuhan, Kecamatan Trenggalek, sejak 2010.

Sukono tertarik menambah pekerjaan sebagai petani cabai karena pekerjaan utamanya tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Tiap bulan, pekerjaan itu cuma menghasilkan Rp 600 ribu.

Sementara itu, potensi ekonomi pertanian cabai cukup menggiurkan, meskipun berisiko tinggi. Sebab, tanaman itu rentan terserang penyakit.

Tapi, bapak empat anak itu sudah membuktikan jika tanaman cabai bisa tetap tumbuh selama setahun penuh. “Sejak 2015 sampai sekarang, saya terus menanam cabai (tidak mengenal musim, Red),” ucapnya.

Sukono mengakui bahwa dirinya bukan orang yang punya pengetahuan ilmiah tentang tanaman padi. Melainkan hanya belajar dari pengalaman. Menurutnya, bertani cabai hanya cukup dengan keuletan dan ketelatenan, sebab cabai tipikal tanaman yang gampang terserang penyakit sehingga memerlukan perawatan yang lebih ekstra. Serta, rutinitas pengecekan kondisi tanaman tak lain untuk memberikan penanganan yang tepat agar hasil panen menjadi lebih maksimal. “Saya semprot pestisida, insektisida, dan itu memerlukan tenaga,” ucapnya.

Benar saja, ketelatenan Sukono merawat tanaman membuat hasil panennya cukup lumayan. Dia berhasil menyelamatkan 75 persen lahan yang bisa dipanen, sementara harga cabai sedang tinggi-tingginya mencapai Rp 70 ribu per kilogram dari petani. “Pada 2015 lalu, saya coba tanam padi, ternyata hasilnya bagus. Jadi, saya lanjutkan sampai sekarang,” ungkapnya.

Namun, Sukono tidak pernah menghitung detail mengenai laba yang didapat. Dia cuma mengingat jika modal yang keluar sekitar Rp 3 juta, sementara penghasilannya berupa cukup untuk membiayai keperluan perguruan tinggi (PT) anak pertama, kedua, kemudian biaya sekolah anak ketiga dan empat. “Tenaga tidak saya hitung, mulai masa tanam sampai panen itu berkat bantuan istri dan anak-anak,” jelasnya.

Metode meminimalkan cost tenaga pun berhasil meningkatkan margin. Metode itu, Sukono pakai sejak awal menanam cabai.

Semakin tahun, pria berkulit sawo matang itu semakin mencintai pertanian cabai. Kecintaan itu mendorongnya untuk membuat video-video berkonten cabai di YouTube. Akun YouTube Kang Sukono itu berhasil menarik sekitar seribu subscriber. “Sampai kini masih terus aktif buat video. Respons dari netizen ternyata bagus dan banyak juga yang termotivasi bertani cabai,” ujarnya.

Kini, akun YouTube menjadi project-nya ke depan. Kendati Sukono tidak mengejar dolar hijau, dia ingin lebih menginspirasi warganet menjadi petani sukses. “Pernah ada dua orang telepon saya. Mereka berterima kasih dengan konten pertanian cabai, karena kini mereka sukses,” ungkapnya. (*/c1/rka)

Tags: kabupaten trenggalekkota trenggalekperistiwa trenggalekradar mataramanradar trenggalektrenggalektrenggalek hari initrenggalek update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Marak Penyakit Beleken, Kadinkes Tulungagung: Penularan Bukan dari Kontak Mata

Next Post

Hanya Satu yang Daftar, Seleksi Terbuka Sekda Trenggalek Gagal Terlaksana

Related Posts

Menko Airlangga: Pemerintah Sediakan Beragam Dukungan bagi Generasi Muda untuk Menangkap Peluang Berwirausaha

Menko Airlangga: Pemerintah Sediakan Beragam Dukungan bagi Generasi Muda untuk Menangkap Peluang Berwirausaha

by Editor RaTu
04 Jul 2022
0
95

Jakarta - Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem UMKM melalui Digitalisasi...

Lebih Untung Diguyur Promo BNI, HUT Ke-76

Lebih Untung Diguyur Promo BNI, HUT Ke-76

by Mimin RaTu
03 Jul 2022
0
150

JAKARTA - Hari ulang tahun selalu menjadi hari yang istimewa...

BNI Beri Penjelasan Soal Hoaks Kredit Tanpa Jaminan

BNI Beri Penjelasan Soal Hoaks Kredit Tanpa Jaminan

by Mimin RaTu
02 Jul 2022
0
186

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI...

Load More
Next Post
Cerita Para Pemilik Modifikasi Motor Tua, Demi Kenangan Masa Kecil hingga Rela Rogoh Puluhan Juta

Hanya Satu yang Daftar, Seleksi Terbuka Sekda Trenggalek Gagal Terlaksana

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Fraksi PARI Enggan Jadi Ketua, Kursi Bapemperda Trenggalek Tak Bertuan

Waspadai Omicron, Pemerintah Tulungagung Pertimbangkan Lanjutkan Batasi Tempat Hiburan

6 months ago
116
Datang dengan Senang, Pulang Membawa Kemenangan

Whina Megawati Ulet dalam Berbisnis

3 weeks ago
15

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital