KOTA BLITAR – Fashion is passion. Kalimat itulah yang menggambarkan fashion ala Shona Ikrima. Wanita 25 tahun itu suka mencoba berbagai gaya fashion sejak kecil. Hal itu membuatnya semakin kreatif dalam mengkombinasikan baju atapun celana.
Keahliannya dalam hal fashion tak lepas dari dukungan keluarga. Ibunya sendiri yang mengajarkan Shona untuk belajar fashion. “Sejak kecil sama mama pasti diajarkan untuk jadi diri sendiri dan berani tampil beda. Apalagi soal fashion harus jadi be unique selama itu nyaman bagiku,” ungkapnya.
Shona mengaku suka style classy vintage. Dia juga menerapkan chic style. Tidak terikat dengan suatu tren, bebas mengembangkan kreasi dalam bergaya, tapi masih punya unsur casual di dalamnya. “Jadi tetap nyaman dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Karena saya orangnya aktif nggak bisa diam. Dan sebagai ibu dari dua anak, saya butuh pakaian nyaman untuk dibuat gerak lebih,” katanya.
Owner Coraline itu melanjutkan, style classy vintage merupakan fashion era lama tapi timeless. Yakni tidak pernah terlihat ketinggalan zaman. Dari fashion itulah lebih memancarkan aura berkelas. “Orang yang suka berpenampilan classy biasanya cenderung perfeksionis, dan itu saya banget ya karena balik lagi ke fashion is passion,” ujarnya.
Shona kadang lebih mengutamakan poin style-nya pada atasan. Menggunakan atasan yang unik di bajunya, seperti lengan puff ataupun kancing unik. Bisa juga menggunakan blazer agar lebih classy. “Dan yang paling penting itu kita harus punya center of interest. Saya biasanya pakai tas berwarna kontras ataupun sepatu yang unik,” akunya.
Walau kadang Shona sering mendapat komentar yang tidak sedap. Menurut dia, cara berpakaian seseorang itulah menandakan ciri khasnya. Nah, i orang berpakaian beda dari yang lain suka dibilang berlebihan ataupun dipandang aneh. Itu yang kadang membuat orang-orang kurang bisa explore style.
“Harapanku kedepannya orang-orang bisa dapat lebih terbuka soal style berpakaian, kalau ada yang pakai style unik, boleh dilihat tapi harus tetap yang sopan,” tandasnya. (mei/wen)