KOTA BLITAR – Turun di semua nomor yang dilombakan di cabang olahraga (cabor) panahan, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Blitar meraih hasil cukup memuaskan di Porprov ke-VII Jawa Timur (Jatim). Mereka berhasil menyumbang lima medali. Ini membuat panahan menjadi penyumbang medali kedua terbanyak bagi Kota Patria hingga Jumat (1/7) lalu.
Ketua Perpani Kota Blitar, Hendra Setijawan mengatakan, di gelaran porprov tahun ini, cabor panahan dilombakan pada 26 Juni hingga 1 Juli lalu. Ada tiga nomor dilombakan setiap harinya. Yakni, nomor recurve, compound, dan standar bow. “Kami sudah lalui delapan hari perlombaan hingga 1 Juli kemarin,” ujarnya.
Hasilnya, induk cabor panahan Kota Blitar berhasil meraih total lima medali dari berbagai nomor. Rinciannya, satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu.
“Satu medali emas kami dapat dari nomor beregu recurve putra, dua perak dari nomor recurve putri 70 meter dan beregu putri nasional. Sedangkan dua perunggu dari mixed tim divisi recurve dan mixed team divisi nasional,” jelas Hendra.
Meski Perpani Kota Blitar meraih cukup banyak medali di porprov tahun ini, Hendra mengaku jika hasil ini masih di bawah target induk cabor. Tapi, harus diakui jika anak asuhnya dihadapkan dengan berbagai kendala saat berlaga.
Utamanya soal kondisi cuaca yang disebut tak bersahabat. Itu menyebabkan banyak atlet kesulitan meraih poin tertinggi karena banyaknya tembakan yang meleset dari sasaran. Selain itu, kata Hendra, tekanan udara di venue porprov juga jauh berbeda dari tekanan udara di Kota Blitar.
“Anginnya sangat luar biasa karena cuaca di sana tidak bersahabat. Dampaknya, ada tekanan dalam benak atlet kita. Mereka jadi ragu dan khawatir perhitungannya meleset saat membidik sasaran. Ternyata kondisi itu justru menyebabkan tembakan jadi tidak maksimal,” bebernya. (dit/c1/wen)
