Thursday, May 19, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Blitar

FENOMENA ALAM: Beberapa warga memeriksa retakan tanah di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan. (SUBAKRI FOR RADAR BLITAR)

Dampak Tanah Gerak di Desa Kebonsari , Tak Ada Huntara, Enam KK Numpang Saudara

May 11, 2022
in Blitar, Headline
0

KABUPATEN BLITAR – Retakan akibat fenomena tanah gerak di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan kian parah. Tak pelak, enam kepala keluarga (KK) terdampak di RT 4 RW 1 harus mengungsi. Mereka tinggal di rumah kerabat ataupun keluarga dekat karena hunian sementara (huntara) belum tersedia.

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Bertyanto menyatakan sudah menghadirkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian. Hasilnya, sejumlah hunian terdampak tanah gerak tidak bisa ditempati dan warga harus segera direlokasi. “Sekarang rumah-rumah terdampak tanah gerak sudah dikosongkan,” ujarnya.

 

Sebelumnya, warga terdampak masih menempati hunian mereka. Hanya saat hujan dengan intensitas tinggi, mereka akan mengungsi ke rumah kerabat ataupun fasilitas umum terdekat. Kini setelah kondisi kian membahayakan, mereka praktis meninggalkan rumah masing-masing. “Kini mereka tinggal di penampungan sementara, ada yang di rumah warga, ada juga yang tinggal di TK (fasilitas umum, Red) terdekat,” katanya.

 

Ivong melanjutkan, secara teknis mitigasi kebencanaan sudah dilakukan. Adapun terkait tindak lanjut relokasi ataupun penyediaan hunian sementara itu menjadi domain dinas lain. Kendati begitu, pihaknya tidak lepas tangan. “Saat ini kami ke Jakarta. Kirim surat ke Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengupayakan support untuk penanganan fenomena. Kan tidak hanya warga saja, tapi juga jalan terdampak tanah gerak,” jelasnya.

 

Rencananya, pemerintah akan mengupayakan huntara bagi warga terdampak. Kawasan hutan digadang-gadang menjadi area untuk penyediaan huntara tersebut. Sayangnya, terkait penyedian fasilitas bagi warga terdampak ini Ivong belum bisa memastikan kapan dilakukan. Selain karena persoalan anggaran, juga di luar kewenangan BPBD.

 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Blitar Adi Andaka membenarkan, sejumlah warga sudah meninggalkan rumah masing-masing. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengupayakan langkah terbaik bagi warga terdampak tanah gerak. “Kami terus komunikasi dengan kepala desa setempat terkait kondisi terkini warga terdampak,” ujarnya.

 

Ditanya rencana relokasi warga terdampak, Adi mengaku penyediaan sarana relokasi atau huntara bagi warga terdampak tidak gampang. Untuk memanfaatkan kawasan hutan dirasa tidak cukup diselesaikan di tataran daerah. Artinya, pemerintah daerah juga harus koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Meski tidak separah bencana erupsi Semeru, Lumajang, tapi kalau memanfaatkan kawasan hutan juga harus ada izin dari pusat,” tandasnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, ada enam kepala keluarga di RT 4 RW 1 Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, terdampak bencana tanah gerak. Setidaknya sebuah bangunan terpaksa dirobohkan karena dinilai membahayakan penghuninya. Beberapa bangunan lain hanya retak pada struktur utamanya karena pergeseran tanah. Beberapa waktu lalu, PVMBG datang ke lokasi dan melakukan kajian. Mereka mengeluarkan rekomendasi agar warga segera direlokasi karena hunian di area tedampak ini tidak layak ditinggali. (hai/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kejari Periksa 11 Saksi Kasus Tanah Kas Desa Batangsaren

Next Post

Wahyudi, Security asal Sukorejo yang Nyambi Jualan Ketupat

Related Posts

Tiga Bulan Terkatung-katung, Delapan Kursi Kepala OPD Dibiarkan Kosong Bupati Tulungagung

Tiga Bulan Terkatung-katung, Delapan Kursi Kepala OPD Dibiarkan Kosong Bupati Tulungagung

by Editor RaTu
18 May 2022
0
16

TULUNGAGUNG - Hingga kini Bupati  Maryoto Birowo tak kunjung mengisi...

Awas PMK Bisa Picu Panic Selling, Kerugian Ekonomi bagi Peternak

by Editor RaTu
18 May 2022
0
4

KABUPATEN BLITAR – Penyakit  mulut dan kuku (PMK) pada ternak...

Sinergi Pemkab Blitar-Jawa Pos Radar Blitar, Bersama Garap Peningkatkan SDM di Kabupaten Blitar  

by Editor RaTu
18 May 2022
0
9

KABUPATEN BLITAR – Setahun menjadi “Ibu” bagi masyarakat Kabupaten Blitar...

Load More
Next Post
Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tinggi Sepanjang 2022

Wahyudi, Security asal Sukorejo yang Nyambi Jualan Ketupat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Keracunan di SMKN 1 Rejotangan, Katering Nakal Terancam Denda Rp 4 M

7 months ago
39
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Literasi Hasta Karya Wujudkan Masyarakat Sejahtera

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Literasi Hasta Karya Wujudkan Masyarakat Sejahtera

3 months ago
718

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital