TULUNGAGUNG – Dari pengalaman membuat henna art di tangan teman-temannya, Sakinatul Muthoharoh mulai mendapat pesanan jasa dari para calon pengantin. Kalau dulu, henna art ramai waktu Lebaran. Anak-anak kecil banyak yang minta pakai henna art menjelang hari raya. Kalau sekarang memang trennya orang-orang mau nikah itu banyak yang pakai henna art, tutur Sakina.
Alumnus UIN Tulungagung ini bisa menghabiskan waktu satu sampai 2 jam untuk menyelesaikan henna art. Dia yang hobi melukis ini menjalankan bisnis dari hobi menggambar yang ditekuninya sejak di bangku kuliah.
Perjalanan menjadi seorang henna artist memang sangatlah panjang bagi Sakina. Selain berlatih dengan memanfaatkan tangan dan permintaan klien, dia juga terus terus berusaha meng-upgrade model henna art kekinian yang banyak diminati tanpa meninggalkan ciri khas. Yakni dengan simetris desain. Setiap pembuat henna art itu pasti punya ciri khas gambar sendiri-sendiri. Jadi, misal klien itu punya contoh gambar A atau B. Ya bisa, tapi gak sama persis. Soalnya, kita punya cirinya sendiri, katanya.
Sebagai seorang henna artist, perempuan 24 tahun ini selalu mengutamakan kepuasan kliennya. Dia selalu memberikan pemahaman agar gambar yang digunakan cocok dengan karakter klien. Biasanya, saya itu langsung gambar di tangan klien. Soalnya kalau katalog kan juga belum tentu cocok gambarnya di tangan klien, karena beda karakter di tiap tangan. Ada yang kecil lentik, ada yang pendek, ada juga yang panjang, ungkapnya.
Kini dia telah terbiasa berkeliling kota untuk memanfaatkan hobinya. Bahkan, kini kliennya tak hanya dari Tulungagung, tapi juga Trenggalek hingga Kediri. Kadang kan orang mau nikahan itu sulit cari henna artist. Jadi, saya selama masih bisa membantu dan bisa menjangkau, saya berangkat. Lagian juga senang dapat uang. Nggak pernah terasa berat atau kesulitan. Malah waktu menggambar itu, meskipun lama tidak terasa lama, pungkasnya. (ae3/c1/din)