TULUNGAGUNG – Mengajak berbicara kucing telah menjadi keseharian dari Bayu Gilang Rantau Al Qodri. Dia pun menjadi paham karakter kucing dan membuat pecinta kucing Kota Marmer percaya pelayanannya.
Para pencinta kucing Tulungagung pasti tidak asing dengan nama Bayu Cat Wash, sebuah salon kucing yang dimiliki laki-laki berbadan tinggi dan besar ini. Tempatnya tidak luas, bahkan lokasi rumahnya yang menjadi salon kucing berlokasi di gang yang masuk Desa/Kecamatan Kedungwaru.
Setiap kucing yang akan mengikuti kontes pasti meminta dimandikan di salon milik pria yang akrab disapa Bayu ini. Bahkan, kucing tersebut sepulang dari kontes, memiliki prestasi dengan juara atau minimal masuk nominasi grand final. Dengan itu, harga kucing usai dipoles oleh tangan Bayu dipastikan akan bernilai tinggi.
“Banyak, Mas, pelangganku dari Tulungagung dan Blitar tiap ada kontes selalu datang ke rumah. Kebanyakan yang ikut kontes kucing persia Mas, tentu tarif salonnya beda dengan perawatan yang biasanya,” ungkap Bayu yang ditemui di rumahnya, kemarin (24/1).
Beberapa waktu lalu terdapat pelanggan Bayu dari Blitar yang membawa kucing dengan mobilnya. Dia lupa jumlahnya, namun pelanggan itu memiliki lebih dari dua kucing yang dimandikan di salon milik pria 28 tahun ini.
Pelanggan itu harus mengeluarkan uang sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu agar kucing dapat tampil cantik saat kontes. Padahal, tarif kontes itu hampir empat kali lipatnya dari grooming atau jasa perawatan pada hari biasa. Karena pada hari biasa yang untuk kontes, Bayu hanya mematok tarif Rp 30 ribu hingga Rp 75 ribu tiap ekor kucing yang dia mandikan.
Tentunya, kucing yang ikut kontes dan meminta jasa perawatan kepada Bayu, dipastikan masyarakat yang ekonominya menengah ke atas. Pelanggan yang berniat ingin kucingnya akan dijual, sebelumnya pasti meminta Bayu untuk dimandikan. Karena ditempat salon miliknya, dipercaya kucing akan bersih dari kutu, jamur, penyakit hingga kucing yang awalnya galak dapat dijinakkan.
Usai menjalani perawatan di salon Bayu Cat Wash, pelanggan tersebut pasti percaya diri memasang harga tinggi untuk kucing yang dijualnya. Tidak hanya kucing kontes, Bayu juga pernah menangani kucing jalanan yang ditemukan oleh pelanggannya. Kondisinya, ditemui banyak kutu pada kucing itu lantaran sering berkegiatan liar di luar rumah. Namun dengan perawatan yang dimiliki Bayu, kucing tersebut disulap hingga bersih.
“Kini kucing jalanan telah bersih-bersih karena banyak masyarakat yang mau merawatnya. Bahkan saat saya di komunitas pecinta kucing, pernah melakukan sweeping, hingga tidak ada kucing jalanan yang berkeliaran di Tulungagung,” katanya.
Bayu menganggap semua kucing sama saja untuk berhak mendapatkan perawatan, hanya berbeda jenisnya saja.
“Saya hampir tiap hari mengajak bicara kucing, kayak orang gila saya ini. Tapi memang perawatan untuk kucing harus seperti itu. Karena hewan ini mengerti bahasa manusia, namun manusia yang tidak paham bahasa kucing,” terangnya.
Di luar kesibukannya menjalani usaha memandikan kucing, Bayu ketiban untung karena tiap bulannya bisa melayani kurang lebih 300 ekor kucing. Bahkan dia jarang libur, kecuali bila keluarganya terdapat acara yang memaksanya untuk meniadakan pelayanan. Menariknya lagi, dia baru saja membangun rumah hasil dari usaha grooming kucing tersebut.
Dia berencana akan membuka cabang di Blitar yang akan ditangani kakaknya. Karena banyak pelanggannya dari Blitar dan pasar pecinta kucing di Bumi Bung Karno juga tidak sedikit. Selain itu, juga akan mengadakan kontes kucing tahun ini, untuk pertama kalinya di Tulungagung. (jar/din/dfs)