TULUNGAGUNG – Calon jemaah haji (CJH) yang dipastikan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini harus mampu dalam hal kesehatan. Pasalnya, apabila kondisi kesehatan menurun ketika mendekati keberangkatan, maka bakal terancam direkomendasikan tidak istitha’ah atau tidak mampu secara kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung dr Kasil Rokhmad menjelaskan, salah satu tupoksi bidang kesehatan untuk pemberangkatan haji tahun 2022 kali ini adalah memastikan CJH yang akan berangkat dalam kondisi kesehatan yang optimal. Kalaupun terdapat CJH yang memiliki riwayat penyakit kronis tertentu, minimal harus terkendali agar tetap bisa berangkat. “Misalkan hipertensi, paling tidak tensinya terkendali dan didukung dengan obat yang mendukung. Sama halnya dengan penderita diabetes, gula darahnya harus terkendali normal,” jelasnya.
Tak hanya riwayat penyakit, yang harus diperhatikan juga terkait salah satu persyaratan perjalanan adalah sudah melaksanakan vaksinasi booster. Sebab, vaksinasi penting untuk para CJH agar tidak ada kendala terkait izin lintas negara. Untuk jenis vaksinasi, dari komunikasi yang telah dilakukan dengan pihak kedutaan, booster yang diberikan kepada CJH bisa diterima untuk semua negara.
Dia mengatakan, setelah pihaknya mendapatkan nama-nama CJH Tulungagung dari Kemenag yang dipastikan berangkat dan sudah melunasi biaya perjalanan, kemudian puskesmas di wilayah CJH langsung melakukan tindakan proaktif untuk memanggil yang bersangkutan. “Termasuk menyiapkan fisik CJH dengan berolahraga,” katanya.
Dia mengungkapkan, sampai kini memang belum terdapat rekomendasi kepada CJH untuk tidak berangkat. Namun, itu belum final, masih dimungkinkan para jemaah bisa gagal berangkat ke Tanah Suci jika kondisi kesehatan tidak mendukung. Misalnya, kondisi kesehatan CJH bersifat naik turun, atau ketika mendekati pemberangkatan terdapat CJH yang kondisi kesehatannya tidak siap, maka terpaksa direkomendasikan tidak istitha’ah secara kesehatan. “Kalau yang sekarang ini sudah diperiksa, mereka dalam keadaan baik-baik saja,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Kemenag Tulungagung, Muhajir mengatakan bahwa berdasarkan keputusan nasional, untuk pemberangkatan kloter pertama akan diberangkatkan pada 4 Juni 2022. Namun, untuk jemaah haji asal Tulungagung masih belum dapat dipastikan kapan diberangkatkan dan masih menunggu keputusan dari pusat.
“Itu berlaku juga untuk petugas haji, karena sampai sekarang masih belum tahu berapa kloter yang akan berangkat haji tahun ini. Setiap kloter biasanya terdapat lima orang petugas,” pungkasnya. (mg1/c1/din)