KOTA BLITAR – Tak ada habisnya jika mengulik soal modeling dan fashion. Keduanya memiliki keterkaitan yang mustahil jika dipisahkan. Menjadi model butuh perjuangan keras. Salah satunya, melatih mental. Devi Oshyn mengakui hal tersebut. Dia sudah jatuh cinta dengan bidang ini sejak masih menimba ilmu di SMA. Karena itulah, mentalnya sudah terlatih dengan baik.
Menurut perempuan manis asal Kecamatan Srengat itu, menjadi model bukan perkara mudah. Pertama, harus mengenali dan memahami. Sebab, model tak sekadar berjalan dan bagus saat difoto. Namun, harus memberikan pesona di setiap penampilan. Baik saat di hadapan publik ataupun pemilihan busana sehari-hari. Hal ini untuk membentuk rasa percaya diri.
Faktor tersebut jelas memengaruhi penampilan. Artinya, mental yang tak cukup kuat bisa membuat nyali ciut. Ini tampak saat talent model anyar unjuk gigi di hadapan publik. Biasanya tampak mulai hilang konsentrasi. Pada tahap ini, Devi menilai, seseorang yang baru terjun ke dunia model harus lebih banyak berlatih penguasaan diri dan rutin tampil.
“Mungkin masih permulaan, jadi kondisi itu wajar. Tipsnya harus sering latihan konsentrasi dan banyak ketemu orang baru,” ujar Devi.
Selain harus rajin berlatih, lanjut dia, kesehatan tubuh juga menjadi faktor yang harus diperhatikan. Misalnya, pola makan berimbang akan menyuplai energi positif pada tubuh sehingga kebugaran fisik akan semakin maksimal. Dia menyarankan, perbanyak konsumsi sayur dan buah. Selain melancarkan pencernaan, dua makanan ini juga menguatkan daya tahan tubuh.
Nah, bagi Devi, olahraga juga memiliki peran penting untuk melatih mental. Ini lebih merujuk pada kebugaran rohani. Jika tubuh mendapatkan porsi cukup dalam berolahraga, maka pikiran akan semakin tenang. Tak perlu berat, aktivitas fisik seperti joging serta sit-up di rumah sudah cukup memberikan dampak optimal untuk tubuh.
“Selain itu, olahraga juga bisa membakar kalori. Jangan berlebihan, tapi lakukan secara rutin supaya hasilnya memuaskan,” sambungnya.
Perempuan yang juga hobi menyanyi itu menambahkan, melatih mental harus didasari dengan motivasi diri yang kuat. Ya, sering kali banyak ocehan negatif yang semestinya tak perlu dimasukkan hati. Cukup didengar dan ambil poinnya saja. Kritik pedas dari haters, lanjut dia, bisa diubah menjadi pelecut semangat untuk tampil lebih baik lagi.
Motivasi yang kuat juga bisa didapat dari orang-orang terdekat. Misalnya, orang tua, keluarga, pasangan, hingga jaringan pertemanan sehat. Dengan dmeikian, semangat bertransformasi menjadi model yang lebih baik lagi. “Jadi model harus punya tekad kuat. Harus dibentuk sejak dini. Kalau lagi down, ingat kembali motivasinya apa dan buktikan kalau kita bisa,” tandasnya. (luk/c1/wen)