Tuesday, May 24, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Ekonomi
Bupati Maryoto: Pajak untuk Pembangunan Daerah

DIKEJAR WAKTU: Belasan keluarga penerima manfaat diverifikasi sebelum mendapatkan kartu keluarga sejahtera (KKS) di Kantor Kecamatan Kademangan, Selasa (22/2).(AGUS MUHAIMIN/ RADAR BLITAR)

Di Blitar, 7.600 Kartu Keluarga Sejahtera Belum Terdistribusikan

February 25, 2022
in Ekonomi, Headline
0

KABUPATEN BLITAR – Ribuan kartu keluarga sejahtera (KKS) belum terdistribusikan selama 2021. Kini, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan bantuan pangan nontunai (BPNT) menjadi bantuan tunai yang dicairkan lewat PT POS. Tak pelak, hal itu menuntut keluarga penerima manfaat (KPM) bergerak cepat untuk memanfaatkan kartu tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun, keterlambatan distribusi KKS itu menjadi kasus nasional. Di Kabupaten Blitar, ada sekitar 7.600 penerima manfaat program yang belum menerima KKS pada 2021. Awal tahun ini, optimalisasi distribusi kartu tersebut dilakukan. Seperti yang terlihat di Kantor Kecamatan Kademangan, Selasa (22/2).

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Tuti Komaryati membenarkan hal tersebut. Ada beberapa kendala teknis dalam penyaluran atau distribusi KKS pada 2021 lalu. Misalnya, karena meninggal dunia, data ganda alias sudah menerima bantuan sosial dari pemerintah, dan beberapa kendala teknis lain. “Jadi KKS yang didistribusikan itu adalah sisa 2021,” katanya, kemarin (23/2).

Distribusi KKS itu sedikit kontras dengan kebijakan baru pemerintah. Betapa tidak, kini BPNT disalurkan melalui PT POS secara tunai. Sedangkan untuk menggunakan KKS, penerima manfaat harus datang ke toko yang sudah ditunjuk alias e-warung. Barulah pemilik KKS bisa menggunakan bantuan yang sudah ditransfer ke kartu tersebut oleh pemerintah. Informasinya, dalam kartu tersebut berisi saldo sekitar Rp 1,2 juta untuk belanja kebutuhan pokok.

Secara prinsip, kata Tuti, bantuan sosial dari pemerintah untuk masyarakat kurang mampu ini tidak jauh beda. Dengan memberikan bantuan secara tunai, pemerintah berharap penyerapan bantuan tersebut bisa berjalan baik. Sementara, belum ada petunjuk khusus untuk penggunaan bansos ini. “Tapi, kami berharap penerima manfaat menggunankannya untuk membantu kecukupan sembako di rumah, bukan kepentingan yang lain,” jelasnya.

Tuti menambahkan, untuk menunjang percepatan penyerapan bantuan sosial itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan desa-desa agar bantuan segera terdistribusikan. Tujuannya tidak lain agar kendala penyaluran tahun sebelumnya tidak terjadi lagi. “Meski sudah meninggal tetap bisa dicairkan, asal masih dalam satu kartu keluarga (KK) dengan penerima manfaat. Kalau tidak ada, otomatis kembali ke kas negara,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta pemerintah desa memfasilitasi proses pencairan bantuan. Utamanya untuk golongan tertentu yang tidak bisa mengambil secara langsung bantuan dari PT POS. Misalnya disabilitas. “Untuk disabilitas itu nanti kan diserahkan langsung di rumah masing-masing. Nah, saya berharap pemerintah desa mendampingi pencairan bantuan itu,” tandasnya.

Proses penyerapan bantuan sosial ini kemungkinan sedikit berbeda dengan bantuan dengan KKS yang baru saja didistribusikan. Pasalnya, pemegang KKS tentunya membelanjakan duit yang ada dalam kartu sesuai dengan kebutuhan. (hai/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Nestapa Peternak Ayam Petelur di Blitar selama Pandemi Korona, Tanggung Hutang meski Sudah Tutup Kandang

Next Post

Jarak Booster Hanya Tiga Bulan Pascavaksinasi Kedua

Related Posts

Pedagang Lantai Dua Pasar Legi Blitar Enggan Pindah, Ini Alasannya

Wanti-Wanti Pengadaan Sepatu Sekolah, Ini Kata Komisi 1 DPRD Kota Blitar

by Radar Blitar Jawa Pos
23 May 2022
0
85

KOTA BLITAR - Jelang memasuki tahun ajaran baru, Komisi 1...

Semangat Kuliah dan Nyanyi, Begini Cara Alfi Bagi Waktu

Begini Antisipasi PMK Sesuai Arahan Pemkab Blitar

by Radar Blitar Jawa Pos
23 May 2022
0
16

KABUPATEN BLITAR - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada...

Tampil Elegan Bergaun Hitam

Ayo Bangkit dari Pandemi Covid-19

by Radar Blitar Jawa Pos
21 May 2022
0
286

KOTA BLITAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memanfaatkan momen peringatan...

Load More
Next Post
Bupati Maryoto: Pajak untuk Pembangunan Daerah

Jarak Booster Hanya Tiga Bulan Pascavaksinasi Kedua

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Insiyah Desiani, Mantan PMI dari Sananwetan Jadi Kader TBC Berprestasi

7 months ago
54
Agar Aktivitas Kedewanan Optimal, Anggota DPRD Trenggalek Terima Vaksin Booster

Kota Blitar Mulai Terapkan PPKM Level 2

3 months ago
177

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital