TULUNGAGUNG – Tidak ada suasana yang berbeda dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kedungwaru, kemarin (24/3) pagi. Riuh suara peserta didik yang tengah sibuk dengan mata pelajaran dibarengi pemaparan materi dari guru menjadi pemandangan yang tak asing dalam lingkup sekolah. Namun, ada torehan prestasi dan inovasi belajar yang membuat lembaga pendidikan tersebut menjadi sekolah menengah pertama yang sangat memperdulikan minat baca bagi peserta didiknya.
Terlihat puluhan siswa yang tergabung dalam Satgas Literasi SMPN 1 Kedungwaru sedang asyik menceritakan pengalamannya dalam membuat karya tulis berupa buku. Gelak tawa serta senyum bahagia tercermin pada wajah-wajah peserta didik sekolah itu. Lantaran dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, mereka berhasil menciptakan karya tulis berupa buku sebanyak 6 buah. Pengalaman-pengalaman mereka selama menjalani pembelajaran daring dituangkan ke dalam karya tulis tersebut.
Salah satu pesesta didik yang tergabung dalam Satgas Literasi SMPN 1 Kedungwaru, Eva Amalia mengatakan, dirinya merasa bangga karena bisa memberikan kenang-kenangan untuk sekolah tercintanya yakni SMPN 1 Kedungwaru berupa karya tulis dalam bentuk buku. Selain itu, dengan karya tulis tersebut diharapkan agar minat baca peserta didik dapat terus berkembang. Dengan demikian, dapat memperkaya pengetahuan serta wawasan terhadap keilmuan. “Kalau pas buntu tidak ada inspirasi gitu ya istirahat dulu, Mas. Refreshing,” jelasnya Kamis (24/3).
Lanjut dia, dengan adanya panduan dari guru pendamping, siswa tidak merasakan adanya kendala dalam penulisan karya literasi tersebut. Selain itu, seluruh anggota literasi juga telah mengikuti pelatihan diklat literasi. Karena itu dengan adanya pelatihan diklat literasi tersebut, dirinya beserta seluruh anggota Satgas Literasi SMPN 1 Kedungwaru telah terlatih dalam pembuatan karya penulisan hingga berhasil menerbitkan 6 karya buku. “Genrenya ada yang kumpulan cerita pendek, puisi, dan motivasi dalam bahasa Inggris. Rata-rata terkait pengalaman pembelajaran karena Covid-19,” paparnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kedungwaru, Sri Wahyuni mengatakan, gerakan Satgas Literasi tersebut merupakan upaya untuk mengembagkan minat baca. Selain itu, juga merupakan upaya untuk mengembangkan sikap budi pekerti peserta didik dan dapat mewujudkan pembelajaran sepanjang hayat. Satgas Literasi juga melibatkan guru, peserta didik, dan orang tua wali murid. “Dengan menumbuhkan minat baca pada peserta didik SMPN 1 Kedungwaru, dapat melatih anak agar dapat membuka jendela keilmuan,” ucapnya.
Dia menambahkan, meski dunia pendidikan mendapatkan gempuran hebat dengan adanya pandemi Covid-19, program pengembangan SMPN 1 Kedungwaru dalam bidang literasi tetaplah terjaga. Hal itu terbukti dengan karya-karya tulis peserta didik SMPN 1 Kedungwaru yang telah dicetak berupa buku. Dalam buku tersebut, peserta didik menceritakan pengalaman-pengalamannya selama menjalani pembelajaran secara daring. “Tak hanya satu buku, selama menjalani pembelajaran daring, mereka berhasil mempersembahkan sebanyak 6 buku. Dengan itu, kini total buku yang telah dipersembahkan peserta didik SMPN 1 Kedungwaru yakni sebanyak 10 buku,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) Tulungagung, Rahardi Puspita Bintara, melalui Sekretaris Disdikpora, Syaifudin Juhri mengatakan sangat mengapresiasi karya-karya literasi yang telah dipersembahkan oleh peserta didik SMPN 1 Kedungwaru tersebut.
Menurut dia, di tengah pemberlakuan pembelajaran secara daring, SMPN 1 Kedungwaru dapat memanfaatkan dan berinovasi dengan bukti karya-karya literasi dengan bentuk buku yang telah dipersembahkan oleh peserta didik. “Peserta didik SMPN 1 Kedungwaru telah menunjukkan karya literasi berupa buku dan diserahkan kepada disdikpora serta Perpustakaan Daerah. Dalam hal ini, SMPN 1 Kedungwaru telah melaksanakan program kebijakan pemerintah yaitu dengan mengembangkan literasi dan minat baca di mana pun,” tutupnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung Imro’atul Mufidah, melalui Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung Heru Junianto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi karya tulis berupa buku dari SMPN 1 Kedungwaru tersebut. Selain itu, sangat bangga bahwasannya karya tulis tersebut dibuat saat pemberlakuan pembelajaran daring. Dengan demikian, inovasi dari SMPN 1 Kedungwaru tersebut merupakan inovasi yang bagus dan sangat efektif untuk mengembangkan minat baca dari peserta didik. “Inovasi sangat luar biasa ya dari SMPN 1 Kedungwaru itu, dan ini kami sarankan untuk mendaftarkan sebagai digitalisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” paparnya.
Lanjut dia, karya-karya tulis dari peserta didik SMPN 1 Kedungwaru itu merupakan sebuah langkah untuk menumbuhkan minat baca pada pelajar. Hal itu juga selaras dengan tujuan dinas perpustakaan dan arsip, yakni untuk menumbuhkan minat baca bagi masyarkat dan pelajar. Karya tulis berupa buku dari SMPN 1 Kedungwaru juga telah disimpan di perpustakaan daerah sehingga bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain. “Saya sangat mengapresiasi karya-karya dari peserta didik SMPN 1 Kedungwaru tersebut. Karena itu bisa menjadi sekolah percontohan dalam menumbuhkan minat baca dan semoga sekolah lain bisa ikut bersaing dengan karya-karya tulis yang lain,” pungkasnya. (mg2/c1/din)