TULUNGAGUNG – Teka-teki mayat Jeminten, warga Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang ditemukan di Bantaran Sungai Brantas, mulai menemukan titik terang. Dia tewas dengan perut disayat oleh benda tajam dan dibuang di sungai dalam kondisi masih hidup.
Fakta terungkap setelah mayat perempuan berusia 48 tahun tersebut dilakukan otopsi kemarin (5/4) pagi. Hampir dua jam mulai pukul 09.00 WIB, otopsi dilakukan di instalasi kedokteran forensik (IKF) rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung.
Pihak keluarga juga menunggu sejak pagi hingga proses otopsi yang dipimpin oleh dr Tutik Purwanti itu selesai pukul 11.00 WIB. Namun, pihak keluarga baru dapat membawa jenazah pulang pada pukul 13.00 WIB untuk menunggu proses pemulasaran.
“Setelah dilakukan otopsi, hasilnya terdapat luka robek di bagian depan perut korban yang memiliki panjang sekitar 20 sentimeter. Luka itu disebabkan karena sayatan dari senjata tajam,” ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra.
Agung melanjutkan, korban lebih dulu terluka di bagian perutnya lalu dibuang ke sungai dalam kondisi masih bernafas. Bahkan, pergelangan tangan korban juga terlihat terluka karena diikat tali tambang warna biru. Diperkirakan, korban meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan di bantaran Sungai Brantas masuk Desa/Kecamatan Rejotangan.
Saat pemeriksaan, organ pernafasan korban penuh dengan air karena telah lama terbawa arus Sungai Brantas. Berdasarkan video yang beredar, mayat sempat berputar karena mengikuti pusaran sungai sehingga dipastikan korban meninggal karena luka robek yang didapat serta tidak bisa bernafas ketika berada di dalam sungai.
“Petugas medis juga mengambil cairan di saluran kelamin korban. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti, apakah ada cairan sperma di dalamnya yang ditujukan adanya dugaan persetubuhan atau tidak,”terangnya.
Kini penanganan kasus dugaan pembunuhan tersebut telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Tulungagung. Kepolisian masih melakukan usaha penyelidikan untuk mengungkap dugaan kasus pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, warga Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan, digegerkan dengan penemuan mayat perempuan dalam kondisi mengapung di Sungai Brantas, Minggu (3/4). Pada saat ditemukan, korban dalam keadaaan setengah telanjang, terdapat luka robek di perut serta kedua tangan yang terikat oleh tali tambang. Ketika itu tidak ada warga sekitar yang mengetahui identitas korban.
Pada Senin (4/4), Tim Inafis Polres Tulungagung melakukan identifikasi sidik jari korban. Akhirnya diketahui bahwa korban bernama Jeminten. Sebelum ditemukan, korban diketahui telah menghilang sejak Jum’at (1/4). Hingga kini motor dan ponsel milik korban masih belum bisa ditemukan dan dalam penyelidikan. (jar/c1/din)