Wednesday, May 25, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Trenggalek

JAUHKAN MAKSIAT: Aksi warga yang melakukan mediasi bersama pemilik penginapan yang disaksikan pemerintah di kantor Kelurahan Sumbergedong, kemarin. (ZAKI JAZAI/RADAR TRENGGALEK)

Diduga Jadi Tempat Maksiat, Warga Sumbergedong Luruk Penginapan Griya Anggrek

March 24, 2022
in Trenggalek
0

TRENGGALEK – Kesabaran sebagian warga RT 4, RW 2, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek akhirnya memuncak. Mereka jengah pada aktivitas tempat penginapan Griya Anggrek yang diduga sebagai tempat prostitusi. Kemarin (23/3) mereka meluruk penginapan yang berada di belakang kantor Kelurahan Sumbergedong hingga berujung mediasi dengan pemilik penginapan.

Pantauan Koran ini, sebelum aksi tersebut warga menempelkan spanduk di berbagai tempat sekitar tempat penginapan tersebut. Apalagi, secara sepihak pemerintah yang dalam hal ini sebagai mediator memindahkan lokasi mediasi dari sebelumnya di kantor kelurahan ke kantor kecamatan, dengan alasan kantor kelurahan ada acara. Akhirnya setelah menunggu satu jam lebih, mediasi tersebut terlaksana dan masyarakat membubarkan diri setelah tuntutan mereka, yaitu menutup operasional penginapan sementara waktu hingga Lebaran mendatang dituruti pemilik. “Jadi mulai hari ini (kemarin, Red) pemilik memenuhi tuntutan agar tidak menerima tamu hingga Lebaran nanti sampai Lebaran mendatang. Sedangkan, tamu yang terlanjur menginap disilakan menyelesaikan sampai kontraknya selesai,” ungkap koordinator aksi, Ganif Tanto Adi.

Dia melanjutkan, sebenarnya terkait hal tersebut warga sudah bersabar. Sebab, peristiwa dugaan penginapan sebagai lokasi prostitusi tersebut telah lama tercium. Hingga pada 21 Januari lalu terjadi gejolak, sebab warga memergoki ada perilaku dugaan perselingkuhan di lokasi tersebut. Karena itu, dilakukan mediasi antara warga dengan pemilik yang disaksikan tiga pilar kelurahan. Dari situ pemilik sanggup menata kembali ke pengelolaanya hingga tidak menerima tamu bukan suami istri yang menginap dalam satu kamar. Namun seiring berjalannya waktu, pemilik mengingkari janjinya dan tetap menerima tamu tersebut. Puncaknya terjadi pada Selasa (15/3) lalu dan diteruskan pada Senin (21/3) malam kemarin yang membuat warga berkumpul untuk mendatangi tempat penginapan tersebut. “Karena itu, kami meminta sistem manajemen pengelola diubah tidak jadi penginapan selayaknya hotel, melainkan hanya tempat kos biasa,” katanya.

Itu terjadi karena lokasi tempat penginapan tersebut berada di dalam perkampungan. Selain itu dekat dengan masjid dan tempat ibadah. Dari situ sangat tidak mendidik, jika lokasi tersebut layaknya seperti hotel hingga digunakan sebagai tempat maksiat karena meresahkan warga. “Jadi yang kami inginkan agar penginapan itu tidak dijadikan tempat maksiat. Dan, pemilik menyanggupi untuk menutup operasional hingga Lebaran nanti,” jelasnya.

Sementara itu, pemilik Griya Anggrek, William Purnomo mengaku sangat berterima kasih karena telah diingatkan warga agar jangan sampai ada tindakan maksiat di tempat usahanya. Karena itu ke depan akan dilakukan perbaikan pengelolaan agar geliat perekonomian warga sekitar juga ikut tumbuh. Apalagi sebelumnya pemilik mematuhi keinginan warga terkait proses penerimaan tamu, seperti tidak menerima tamu sekamar bukan suami istri. Namun seiring berjalannya waktu, pihaknya merasa kecolongan pada masalah internal. Hal ini ditengarai adanya seorang karyawan yang diindikasikan berselingkuh. “Di tempat kami ada 21 kamar dan ke depan akan diubah dengan penginapan berbasis kos-kosan selama mingguan, sebab harian akan dihilangkan,” imbuhnya. (jaz/c1/rka)

Tags: kabupaten trenggalekkota trenggalekperistiwa trenggalekradar mataramanradar trenggalektrenggalektrenggalek hari initrenggalek update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Wacana KPU Trenggalek di 2024: Dapil Berubah, Jumlah Kursi Panggah

Next Post

Fariz Yudha Saputra, Mantan Sales Mobil Banting Setir Jadi Tukang Cuci Sepatu

Related Posts

Sudah Tak Bernilai, 500 Ribuan Surat Suara Dimusnahkan

by Editor RaTu
25 May 2022
0
84

TRENGGALEK – Ratusan ribu surat suara pada pemilihan bupati dan...

Implementasi APBD Trenggalek Tahun 2022 Amburadul, Mengulang Kejadian 2021

by Editor RaTu
25 May 2022
0
93

TRENGGALEK – Implementasi kue anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)...

Warga Kelutan Siap Ambil Tindakan jika Tak Kunjung Ada Penyelesaian

by Editor RaTu
25 May 2022
0
76

TRENGGALEK - Masyarakat wilayah Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek geram atas...

Load More
Next Post

Fariz Yudha Saputra, Mantan Sales Mobil Banting Setir Jadi Tukang Cuci Sepatu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

24 Orang Kandidat Eselon II yang Bakal Isi 8 Kursi Kepala OPD Pemkab Tulungagung

Upaya Pekerja Seni Kampung Kenalkan Lukisan di Wilayah Pinggiran Kota Tulungagung

3 months ago
444
Menko Airlangga Apresiasi Polri Tangani Pandemi dan Dukungan dalam Presidensi G20

Putusan Keluar, Gugatan Izin Mendirikan Hotel di Kota Blitar Gagal Total

3 months ago
220

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital