TRENGGALEK – Para pengguna jalan harus meningkatkan kewaspadaan jika melalui jalan yang menikung. Pasalnya jalur tersebut bisa mengakibatkan pengemudi hilang kendali hingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, seperti yang terjadi di jalan nasional Trenggalek – Ponorogo masuk Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu. Akibatnya satu orang pengemudi mobil pikap Setio Nurudin, 36, warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo meninggal di lokasi.
Berdasarkan informasi yang didapat Jawa Pos Radar Trenggalek, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.30 tersebut bermula korban yang mengendarai mobil pikap bernopol AE 9174 SK, dengan penumpang Ananta Rega Saputra, 19, berjalan dari arah utara (Ponorogo). Sesampainya di lokasi korban membelokkan kendaraannya untuk menikung ke kanan atau arah barat. “Berdasarkan hasil olah TKP yang kami lakukan ketika menikung tersebut korban terlalu ke kanan atau memakan sebagian separuh badan jalan,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Trenggalek Iptu Singgih Marsudi Irawan.
Dia melanjutkan, nahas di waktu bersamaan di arah berlawanan melaju truk Nopol AA 9856 AE, yang dikemudikan Tendi Okta, 21, warga Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan penumpangnya Sarwadin. Saat itu dia menikung ke kiri tanpa mewaspadai kendaraan yang ada di depannya. Itu terjadi lantaran saat itu jarak pandang antara kedua kendaraan terhalangi oleh jalan yang menikung. “Karena itu keduanya baru mengetahui setelah akan berpapasan hanya beberapa meter, dan tabrakan adu banteng pun tidak bisa dihindari,” katanya.
Akibat sama-sama akhirnya kedua kendaraan tersebut ringsek di bagian depan. Namun karena posisi yang agak rendah, sopir pikap mengalami luka parah di bagian kepala dan langsung meninggal di lokasi. Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka di beberapa tubuhnya dan dalam keadaan sadar. Sontak hal tersebut mengakibatkan arus lalu lintas berhenti sementara waktu karena badan kedua kendaraan tersebut menghalangi jalan. Bahkan setelah kejadian tersebut ada warga yang sempat mendokumentasikan dan melaporkan ke polisi.
Setelah mendapatkan laporan tentang hal tersebut, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP dan pengaturan arus lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah. Sedangkan korban tewas langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Kami masih mendalami tentang peristiwa ini, dan untuk tiga orang lainnya telah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan medis,” jelas Singgih. (jaz/rka)