TULUNGAGUNG – Warga Dusun Gambiran, Desa Besole, Kecamatan Besuki, dihebohkan dengan penemuan mayat yang ada di rumah berlantai dua. Pasalnya, mayat perempuan bernama Sri Utami itu diyakini jatuh dari tangga rumahnya kemarin (24/6) pukul 09.30 WIB. Namun, terdapat kecurigaan atas tewasnya korban lantaran adanya luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Bahkan ketika petugas Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Iskak melakukan proses persiapan otopsi, terlihat luka di bagian mata kanan yang lebam. Selain itu, ada luka memar pada bagian telinga kirinya dan masih terlihat bekas darah. Proses otopsi dilakukan setelah Magrib.
Korban pertama kali ditemukan tidak bernyawa oleh suaminya sendiri yakni Warsito yang saat itu usai menjemput anaknya sekolah. Saat itu rumah korban terlihat ramai dikunjungi masyarakat sekitar sehingga saya penasaran, ujar Kepala Desa Besole, Suratman.
Mengetahui hal itu, pihaknya yang penasaran lantas mengunjungi rumah korban untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat Suratman tiba di lokasi kejadian, dia melihat Sri Utami sudah terlentang di dekat tangga. Namun untuk memastikan apakah korban benar-benar tidak bernyawa, pihaknya lantas memanggil petugas medis setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban. Hasilnya, korban dinyatakan tidak bernyawa. Namun karena Suratman merasa janggal, dia memanggil petugas Polsek Besuki untuk melakukan pemeriksaan di lokasi.
Dari keterangan anaknya, selama 20 tahun menikah, korban dan suaminya tidak pernah cekcok. Namun, karena ada luka yang tidak wajar ini harus diselidiki, apakah ini kecelakaan murni atau bagaimana. Ini masih proses penyelidikan, tuturnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori mengatakan, berdasarkan keterangan suami korban, semula sekitar pukul 07.00 WIB Warsito mengantarkan anaknya berangkat sekolah. Setelah sampai rumah pukul 09.00 WIB, dia lewat pintu rumah bagian samping dan memanggil istrinya, tapi tidak ada respons.
Lalu, Warsito mencari keberadaan istrinya ke rumah tetangganya. Sayangnya, saat itu para tetangganya tidak mengetahui keberadaan korban sehingga suami korban memilih untuk kembali ke rumah. Barulah saat itu Warsito mendapati jika korban dalam keadaan tergeletak di tangga rumahnya. Dia menjerit menangis hingga membuat para tetangga datang ke rumahnya.
Saat petugas tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan terhadap korban, ditemukan luka pada bagian mata kanan korban terlihat memar. Selain itu, kepala korban bagian kiri dan telinga kiri korban berdarah. Dari hasil itu ditemui kejanggalan sehingga korban harus diotopsi, terang Anshori.
Berdasarkan hasil tersebut, terdapat dugaan penganiayaan terhadap mayat perempuan 43 tahun itu sebelum meninggal dunia. Namun untuk memastikan hal itu, korban langsung dibawa ke IKF RSUD dr Iskak.
Sementara itu, petugas kepolisian sampai kini masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tewasnya korban, apakah murni meninggal akibat terjatuh dari tangga atau justru dikarenakan penganiayaan. Mereka juga menemui beberapa tetangga korban untuk dijadikan saksi dalam kasus ini. (jar/c1/din)