KOTA BLITAR – Kecintaan pada dunia kuliner mendorong Dina Rosiana untuk kreatif dan terus bereksperimen. Tak hanya satu varian, berbagai resep makanan dan jajanan olahan dijajal sejak 2019 lalu.
Wajar jika warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, ini sudah memiliki produk unggulan sendiri yakni ayam goreng bumbu spesial. Bahkan, produk miliknya ini berhasil menembus pasar internasional.
Sebelum terjun di bisnis kuliner, Dina sempat mencoba beberapa usaha. Sayangnya terjadi pagebluk Covid-19. “Waktu itu orang makan di luar juga susah. Padahal, saya paling suka hunting makanan ke berbagai tempat,” ujar ibu yang tinggal di Jalan Cemara, Kelurahan Karangsari ini.
Namun, kondisi itu (Covid-19, Red) tak melulu membuat patah semangat. Buktinya justru muncul ide untuk serius membuat masakan yang disukainya. Setelah menimbang beberapa opsi, pilihannya jatuh pada ayam goreng. Menurut dia, ayam goreng adalah salah satu jenis masakan yang paling familier di lidah masyarakat Indonesia. Kemudian, jadilah dia meracik bumbu istimewa ayam goreng yang mempunyai rasa khas. “Saya belajar mandiri. Mulai dari mencari bumbu, meraciknya, sampai proses penggorengan. Saya ingin ayam goreng ini benar-benar spesial, terutama rasanya,” bebernya.
Dina menuturkan butuh waktu kurang lebih sebulan untuk menemukan cita rasa yang sesuai dengan keinginannya. Tak pelak, dalam prosesnya (membuat ayam goreng, Red) ia kerap meminta keluarga, rekan, dan kerabat sebagai pencicip masakan olahannya. “Waktu itu saya kasih semua. Kalau banyak yang bilang pas, berarti rasanya sudah oke ya,” tuturnya lantas tersenyum.
Produk ayam goreng miliknya tersedia dengan dua varian rasa. Yakni, ayam goreng bumbu manis dan bumbu gurih-asin. Nah, pandemi Covid-19 lalu menjadi peluang baginya untuk memasarkan makanan olahanya secara online. Dia memilih media sosial (medsos) sebagai media promosi. “Tapi, saya juga pasarkan dari mulut ke mulut dengan bantuan kerabat atau rekan,” jelasnya.
Lambat laun produknya mulai dikenal orang. Tak sedikit yang mulai memesan secara online. Bukan hanya warga lokal, melainkan juga dari luar daerah hingga luar negeri. Di antaranya, pesanan dari Bandung, Bogor, Jakarta, hingga Hongkong.
Selain taste, terang Dina, higienitas dan keamanan produk olahannya benar jadi perhatian khusus. Dia berupaya menjaga rasa dan nutrisi di dalam olahan ayam gorengnya. “Agar rasanya tidak berubah, packaging saya lakukan secara hati-hati. Saya harus memastikan agar produk yang dikirim tetap higienis dan aman,” tegas ibu empat anak ini.
Tak berhenti di situ, Dina berusaha kreatif untuk mengembangkan olahan lain. Akhirnya, dia mulai mencoba olahan nasi kotak, kue kering, nasi kuning, hamper, dan parsel. Teranyar, wanita asli Malang ini bakal segera mengenalkan menu spesial untuk jajanan yakni rice tart. “Yang ini kayaknya belum ada di Blitar. Saya pionir munculnya rice tart ini. Pekan depan saya launching bersama kue kering, nasi kotak, dan beberapa olahan baru yang lain,” ungkapnya di sela-sela kesibukan membuat kue kering yang siap go public.
Dina berharap olahan ayam goreng khas miliknya bakal semakin dikenal banyak orang. “Saya akan mengembangkan berbagai varian baru dari masakan-masakan khas olahan saya. Semoga bisa diterima oleh masyarakat,” harapnya. (dit/c1/sub)