KOTA BLITAR – Harga sejumlah kebutuhan pokok diprediksi bakal naik signifikan. Terlebih, kini mulai mendekati momen bulan Ramadan. Namun, hingga kemarin (24/3), harga daging sapi di pasaran masih tergolong stabil. Sejumlah pedagang memperkirakan, kenaikan harga justru terjadi menjelang Idul Fitri.
Sulastri, salah seorang jagal sapi di Pasar Legi, Kota Blitar mengatakan, belum ada kenaikan harga daging sapi. Dia menyebut sudah sejak lama dirinya menjual daging dengan harga tetap. Yakni, Rp 120 ribu per kilogram (kg) untuk kualitas daging nomor satu.
“Harga sebenarnya bisa lebih naik, ya tergantung kualitas daging dan permintaan. Tapi dengan harga ini sudah untung, tapi ya sedikit,” ujar Sulastri, kemarin (24/3).
Meski tak mengalami kenaikan, ada beberapa jenis daging yang harganya naik. Misalnya, daging nomor dua seharga Rp 105 ribu per kg. Namun sejak tiga hari terakhir, naik Rp 5 ribu. Menjadi Rp 110 ribu per kg.
Kemudian, untuk daging rawonan, Sulastri menjualnya sekitar Rp 100 ribu per kg. Daging tetelan Rp 90 ribu per kg. Lalu, harga jeroan mentah Rp 40 ribu per kg. Sementara jeroan matang dijual seharga Rp 50 ribu per kg. Lemak juga naik. Semula Rp 25 ribu per kg, kini Rp 30 ribu per kg.
“Daging stabil, justru yang naik balungan iga. Sebelumnya, harganya Rp 75 ribu per kg, sekarang Rp 80 ribu per kg,” terangnya.
Dia memperkirakan kenaikan harga daging terjadi menjelang Idul Fitri mendatang. Bahkan, harganya bisa tembus hingga sekitar Rp 130 ribu per kg untuk daging kualitas nomor satu. “Menjelang puasa, saya rasa harganya masih stabil ini. Karena ya permintaan masih stabil. Mungkin pas hari raya (Idul Fitri), harga bisa naik,” katanya.
Syafii, salah seorang penjagal sapi, mengatakan urung ada kenaikan yang begitu terlihat. Harga daging merah itu masih stabil sejak awal tahun ini. Sebab, hari-hari biasa permintaan pasar juga belum terlalu banyak.
Permintaan konsumen semakin banyak, utamanya menjelang Ramadan ini. Bukan tidak mungkin akan mengalami kenaikan harga sekitar lima persen. Namun, prediksi itu masih bisa meleset apabila masyarakat mengalami kendala faktor ekonomi.
“Kalau saya memprediksi, menjelang Ramadan belum tentu bisa naik, kalaupun naik mungkin bisa sampai Rp 130 ribu per kg,” katanya.
Sama dengan Sulastri, Syafii menjual daging sapi kualitas nomor satu dengan harga Rp 120 ribu per kg. Sementara untuk daging rawonan dan nomor dua, dibanderol seharga Rp 100 ribu per kg. Sedangkan daging tetelan, harganya Rp 70 ribu per kg.
Dengan harga yang kini diterapkan, lanjut Syafii, belum ada keluhan dari pembeli. Omzet penjualan juga masih lancar. “Pembeli masih aman, mereka sekarang sering beli kikil dan lemak. Harganya sama, yakni Rp 40 ribu per kg,” ungkapnya.
“Sehari kami kadang habis kurang lebih satu ekor sapi. Mungkin dua ekor sapi menjelang hari raya,” tandasnya. (mg2/c1/wen)