KOTA BLITAR – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar mengumpulkan seluruh kepala sekolah hingga guru wali kelas se-Kota Blitar, kemarin (15/7). Selain untuk mendengarkan arahan dari Wali Kota Santoso secara virtual, juga untuk mematangkan kurikulum merdeka belajar yang bakal mulai direalisasi pada tahun ajaran baru 2022/2023 ini.
Pengarahan dilaksanakan di Balai Koesoemo Wicitra. Hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar Priyo Suhartono, didampingi Kepala Disdik Samsul Hadi dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Blitar Dwi Sukartowo. Secara virtual, wali kota mengajak para kepala sekolah serta guru untuk turut menyukseskan program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, khususnya di bidang pendidikan.
Menyambut tahun ajaran baru 2022/2023, imbau Santoso, mendorong kepala sekolah dan guru untuk terus bersemangat dalam mencerdaskan anak didik generasi bangsa. Meski di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda, semangat untuk mengajar dan mendidik tak boleh padam. “Dan patut disyukuri, saat ini Kota Blitar sudah masuk level 1. Proses pembelajaran kembali dilakukan secara normal. Ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh sekolah,” ungkapnya kemarin (15/7).
Tahun ajaran baru ini diawali dengan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Pelaksanaan MPLS merupakan momen penting untuk menguatkan mental dan karakter para siswa baru guna menghadapi lingkungan sekolah baru. “Ini juga jadi kesempatan sekolah untuk mengimplementasikan pendidikan karakter kepada siswa baru. Pendidikan karakter wajib ditanamkan kepada anak-anak, sebagai bekal menjalani kehidupan bermasyarakat,” terangnya.
Santoso berpesan agar MPLS dilaksanakan sesuai pedoman. Mengedepankan pendidikan karakter serta wawasan kebangsaan. “Jangan sampai ada praktik perundungan. Itu sudah bukan zamannya. Semoga MPLS berjalan lancar dan sukses,” tegasnya.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB itu juga sekaligus sosialisasi tentang kurikulum merdeka belajar. Kurikulum baru tersebut mulai diterapkan di tahun ajaran baru 2022/2023. Para kepala sekolah dan guru diminta untuk mempersiapkan segala kebutuhan guna mendukung kurikulum merdeka belajar.
Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono mengatakan, kurikulum merdeka belajar mulai diterapkan di tahun ajaran baru ini. Kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim itu selaras dengan program Pemkot Blitar. “Sejalan dengan visi dan misi Pak Wali Kota. BLITAR KEREN. Tujuannya menguatkan karakter, nasionalisme, religiusitas, hingga budayanya,” ungkapnya.
Menurut dia, kurikulum merdeka belajar adalah ajang untuk berkreasi. Merdeka belajar bukan berarti merdeka tidak belajar atau mengajar. Namun, yang dimaksud adalah bagaimana guru memberikan keleluasaan siswa dalam belajar. “Disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak dan kelas. Contohnya, pembelajaran bisa dengan menggunakan video dan lain sebagainya. Itu tidak apa-apa,” ujar penghobi gowes ini.
Kepala Disdik Kota Blitar Samsul Hadi mengatakan, tahun ajaran baru diawali dengan MPLS. Rencananya, MPLS dilaksanakan selama tiga hari. Dimulai Senin (18/7) pekan depan. “Pelaksanaannya oleh masing-masing sekolah. Kepala sekolah selaku penanggungjawabnya,” terangnya.
Dispendik akan memantau jalannya MPLS di sekolah-sekolah. Pedoman MPLS harus diterapkan. “Sesuai pedoman, siswa baru diajak untuk mengenali lingkungan sekolah barunya agar mudah beradaptasi. Kegiatan MPLS diisi dengan materi tentang wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, hingga penguatan pendidikan katakter,” terangnya.
Terpenting, sekolah harus menghindari praktik perundungan serta perilaku tidak toleran. “Melalui MPLS ini mari kita ciptakan keberagaman dan perilaku terpuji,” harapnya. (sub/c1/ady)