KOTA, Radar Tulungagung – Beberapa hari ini, cuaca di Tulungagung terasa jauh lebih panas dan terik dari sebelumnya. Bahkan kondisi itu dirasakan menyengat di seluruh wilayah Kota Marmer.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto menjelaskan fenomena kulminasi sebenarnya sudah terlewati. Kulminasi adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit yang telah terjadi pada 10-14 Oktober lalu.
Meski demikian, posisi mata hari kini masih berada di sekitar ekuator. Sehingga wilayah Jawa Timur (Jatim) dan sekitarnya masih mendapat surplus penyinaran matahari yang cukup intens.
Kondisi tersebut diperparah masih sedikitnya tutupan awan di langit yang menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan bumi. Tak heran, pada pagi dan siang hari suhu udara dirasa menjadi sangat terik dan panas. Bahkan tercatat suhu 32-35 derajat Celsius.
“Karena itu, suhu udara masih terasa relatif panas,” ulangnya.
Teguh memper kirakan kondisi itu akan berakhir akhir Oktober ini. Sebab, dari prediksi BMKG, November nanti wilayah Surabaya dan sekitarnya akan memasuki awal musim penghujan. (lil/c1/din/dfs)
