KABUPATEN BLITAR – Adanya jembatan timbang semestinya berfungsi memonitor dan memberi pengawasan terhadap kendaraan muatan melebihi kapasitas. Namun, jembatan timbang di Bumi Penataran sudah tidak aktif sejak 2017. Imbasnya, marak kendaraan overdimension overloading (ODOL) leluasa melintas.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Blitar, Budi Kusumarjaka melalui Kepala Bidang (Kabid) Teknik Sarana dan Pengembangan Transportasi, Bayu Aji Mariska tak menampik hal tersebut. Sudah lima tahun terakhir jembatan timbang di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun itu mangkrak. Dishub tak berwenang mengaktifkan lantaran menjadi tugas Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Mulai 2017 dulu wewenang ada di Dishub Jatim, setelahnya diambil alih kewenangannya oleh pusat, Kemenhub. Dishub Kabupaten Blitar tak pernah menangani jembatan timbang,” ujarnya kemarin (16/6).
Sejatinya, menurut Bayu, jembatan timbang memiliki peran penting dalam mengontrol muatan kendaraan pengangkut barang. Melalui jembatan itu, kendaraan yang tak sesuai spesifikasi bisa ditertibkan dan mendapat pengawasan. Sayangnya, belum ada indikasi jembatan timbang akan digunakan lagi.
Saat regulasi jembatan timbang diatur Dishub Jatim, ada sejumlah peraturan tegas yang dirilis. Misalnya, kendaraan muatan ODOL wajib membayar denda kelebihan muatan. Namun di daerah lain, ada pula petugas menurunkan muatan hingga batas yang ditetapkan. “Prinsipnya supaya muatan lebih itu tidak merusak jalan,” jelasnya.
Pria ramah itu tak memungkiri bahwa jalur nasional di Bumi Penataran memang menjadi akses vital truk muatan besar. Utamanya truk tebu distribusi Blitar, Malang, dan Kediri. Sebelum memasuki musim giling tebu, Bayu mengaku sudah sosialisasi ke pabrik gula untuk mengondisikan angkutan truk tebu. Tujuannya agar muatan tak melebihi tonase. “Kalau penindakannya masih dilakukan dari kepolisian,” tandasnya.
Sebelumnya di Bumi Penataran terdapat dua truk gandeng pengangkut tebu yang terguling dalam sehari. Itu karena truk kelebihan muatan dan pengemudi hilang konsentrasi. Insiden itu terjadi awal bulan ini. (mg2/c1/wen)