KABUPATEN BLITAR – Peternak sapi hingga kambing harus meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, kini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diketahui terus mewabah di berbagai wilayah Jawa Timur. Di Bumi Penataran, dua ekor sapi diduga terserang penyakit dengan gejala yang mirip.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, pihaknya menerima laporan itu Senin (30/5) lalu. Terdapat dua ekor sapi milik warga dari Kecamatan Gandusari dan Ponggok. Tim survei disnakkan langsung turun tangan memantau kondisi sapi tersebut.
“Statusnya masih diduga. Kami menerima laporan langsung dari masyarakat. Gejalanya PMK. Sekarang (kedua sapi, Red) sudah diisolasi,” ujarnya kepada Koran ini Selasa (31/5) kemarin.
Kondisi dua ekor sapi dari pesisir barat dan timur Kabupaten Blitar itu memang cukup mengkhawatirkan. Menurut hasil pengecekan, kata Toha, terdapat gejala pada bagian mulut. Lalu, sapi tersebut juga diketahui mengalami demam sehingga memengaruhi nafsu makan.
Meski kini sudah menjalani isolasi dan dipisahkan dengan sapi sehat lainnya, pemberian suplemen terus dilakukan. Itu untuk meminimalkan potensi terjadinya dampak lanjutan. Sebab, jika benar terjangkit PMK, obat pembunuh virus urung ditemukan.
“Sapi sudah mendapat vitamin penunjang kesehatan. Peternak juga sudah memisahkan sapi yang sakit, takutnya kan menular,” jelasnya.
Saat ini disnakkan juga telah mengambil dua sampel darah dari sapi yang diduga tertular wabah PMK itu. Dua sampel itu kini tengah dicek di laboratorium guna memastikan kondisi sapi.
Sebelumnya, Toha sempat menerima banyak laporan terkait kondisi kesehatan sapi yang menurun. Itu saat PMK merebak. Namun saat dicek, rupanya sapi dan ternak lainnya dalam kondisi sehat. Saat ini pemerintah berupaya melakukan pengajuan vaksinasi penangkal wabah pada ternak berkuku belah itu. Dengan demikian, potensi tertular penyakit bisa ditekan.
“Kalau dari peternak, siap menerima pengobatan. Pokoknya, jangan dijual dulu dan harus disendirikan. Jangan panik juga,” harapnya. (mg2/c1/ady)