TULUNGAGUNG – Tak mudah untuk mendapatkan minyak goreng (migor) curah di pasaran. Ada mekanisme yang harus dilalui serta keterbatasan toko penyedia.
“Untuk pembelian migor curah bagi pedagang dapat dibeli di dua agen resmi yakni Mulya Jaya dan Sahabat,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung Tri Hariadi.
Mekanisme pembelian bagi pedagang dibagi menjadi dua yaitu pembelian melalui aplikasi dan pembelian secara umum. “Pembelian dengan aplikasi dilayani tanpa dibatasi kuota, kalau pembelian secara umum dibatasi sebanyak 18 liter,” tegasnya.
Lanjut dia, kebutuhan migor curah di Tulungagung selama April sampai tanggal 24 Mei terhitung dari Mulya Jaya dapat mendistribusikan migor curah sebesar 730,260 kilogram (kg) dan dari Sahabat sebesar 407,970 kg. Sedangkan untuk pembelian dari masyarakat umum harus menggunakan KTP dan dibatasi maksimal 5 liter dengan harga Rp 13.000 per liter.
Menurut dia, kestabilan migor curah di Tulungagung sudah terjadi sekitar tiga bulan belakangan ini. “Konsumsi terbesar migor curah digunakan untuk pedagang gorengan dan UMKM,” katanya.
Sementara itu, Bupati Maryoto Birowo mengaku hingga kini tidak ada temuan persoalan migor curah di Tulungagung, baik dari segi distribusi maupun harga eceran tertinggi (HET). Harga migor curah yang beredar di pasaran kabupaten ini sudah sesuai HET yakni Rp 15.500 per kg. “Akan berupaya untuk terus menstabilkan harga migor curah di pasaran Tulungagung, sedangkan untuk harga migor kemasan menyesuaikan dengan kondisi pasar,” pungkasnya. (mg1/c1/din)