TULUNGAGUNG – Bau busuk tercium di salah satu rumah dekat Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Desa Tawangsari, Kecamatan Kedungwaru, kemarin siang (13/3). Ternyata aroma tidak sedap itu berasal dari rumah Yusuf Margono. Perjaka paro baya berusia 55 tahun itu diduga meninggal dunia sejak tiga hari yang lalu.
Informasi yang diterima Koran ini, mayat Yusuf ditemukan pertama kali oleh ibunya sendiri yang bernama Supinah. Namun, mereka berpisah ruangan meskipun dalam satu rumah, hanya disekat dengan pintu berwarna hijau. Supinah mengaku bila dalam empat hari terakhir tidak bertemu dengan anaknya. “Saya dan warga lainnya pada Kamis malam (10/3) masih melihat Yusuf ngopi. Dia memang hampir tiap malam di warung kopi itu. Namun saat itu dia mengeluh bila perutnya merasa begah atau sesak,” ungkap Kepala Desa Tawangsari Moh. Kakul Yakin.
Yakin, sapaannya melanjutkan, usai bercengkerama di warung kopi tersebut, korban tidak kelihatan batang hidungnya. Bahkan malam selanjutnya tidak terlihat minum kopi lagi di warung yang sama. Kecurigaan itu tidak membuat warga berpikir ada yang aneh, karena Yusuf hidup dengan ibunya. “Warga mengira korban ke rumah ibunya. Namun, hubungan Yusuf dan Supinah memang jarang terlihat komunikasinya. Bahkan terkesan pendiam dengan sang ibu,” terang Yakin.
Namun, warga dikagetkan dengan laporan dari ibu korban bahwa anaknya tidak pernah buka pintu rumahnya selama tiga hari. Warga langsung mengecek ke kamarnya yang tercium bau busuk. Korban ditemukan di kamar yang berukuran 3×3 meter yang juga menjadi ruang kerja servis mesin jahit. Selain itu terlihat di samping korban terdapat mesin jahit warna putih.
Kamarnya terletak di bagian depan sehingga membuat aroma busuk langsung tercium ibu dan tetangganya. Cairan tubuh korban mengalir keluar melalui celah pintu yang langsung menghadap jalan desa. Depan rumahnya juga terdapat plang yang bertuliskan servis mesin jahit. “Ibu korban melaporkan ke warga sekitar dan langsung diteruskan ke perangkat desa untuk ditindaklanjuti. Ketika saya mengecek memang bau busuk dan cairan aneh berasal dari kamar Yusuf,” terang Yakin.
Yakin merasa takut terjadi apa-apa dengan korban, kemudian menyuruh perangkat desa mendobrak pintu tersebut. Lalu, betapa dikagetkanya dengan kondisi korban yang sudah membusuk dan menggelembung. Bahkan di beberapa bagian tubuhnya terdapat belatung. “Diperkirakan korban meninggal sudah 3 hari yang lalu,” jelasnya.
Usai kejadian itu, kemudian perangkat desa melaporkan ke Polsek Kedungwaru dan diteruskan ke Inafis Polres Tulungagung. Hingga tim Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak juga datang untuk mengevakuasi. Usai petugas datang, jenazah korban kemudian dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke IKF RSUD dr Iskak untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dimakamkan.(jar/c1/rka)