KOTA BLITAR – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar bakal menerjunkan sejumlah dokter hewan ketika mendekati hari penyembelihan hewan kurban. Mereka akan mengecek kesehatan hewan sebelum disembelih.
Pengecekan itu untuk memastikan kondisi hewan kurban benar-benar sehat dan aman. Nah, lantaran jumlah dokter terbatas, DKPP akan meminta bantuan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). “Di Kota, kami hanya ada lima dokter hewan. Nanti kami kerja sama dengan PDHI untuk membantu pemeriksaan hewan kurban,” ujar Kepala DKPP Kota Blitar Rodiyah.
Jumlah dokter yang terbatas itu tentu kurang optimal untuk menjangkau ternak warga yang tersebar tiap kecamatan hingga kelurahan. Dinas akan meminta bantuan tenaga sedikitnya 14 dokter hewan. “Nanti disebar di sejumlah titik. Terutama di masjid-masjid ataupun musala-musala yang akan menyembelih hewan kurban,” terang perempuan berjilbab itu.
Kini dokter hewan yang dimiliki DKPP berjumlah lima orang. Mereka bertugas di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan wilayah kecamatan. Dua dokter bertugas di RPH dan tiga lainnya di masing-masing kecamatan.
Rodiyah mengimbau kepada peternak untuk mengurangi mobilitas keluar daerah. Khususnya ke daerah terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, peternak juga berisiko menjadi carrier alias pembawa virus.
Di samping itu, peternak juga harus menjaga kebersihan kandang serta kesehatan hewannya. Jika peternak rutin menjaga kebersihan, maka penyebaran virus bisa diminimalisir. “Jika perlu disemprot rutin cairan disinfektan,” tandasnya. (sub/c1/wen)