TULUNGAGUNG – Dokumen ANDAL dan RKL-PPL Kegiatan pembangunan pemakaman modern Shangrilla Memorial Park dinilai masih belum jelas. Untuk itu, pihak disarankan untuk melakukan melaksanakan kajian ulang sebelum pembangunan dilanjutkan.
Salah satu anggota tim akademisi Universitas Brawijaya Malang, Rita Parmawati mengatakan, setelah pihaknya melakukan penilaian terhadap dokumen ANDAL dan RKL-PPL kegiatan pembangunan pemakaman modern Shangrilla Memorial Park dan fasilitas penunjang yang ada di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung. Akuinya masih ada beberapa yang harus dilengkapi salah satunya adalah data yang disajikan dinilai masih belum lengkap dan metode survey yang digunakan masih belum valid.
Dia melanjutkan, salah satu yang menjadi perhatian adalah penentuan sampel dan pemilihan responden dalam dokumen ANDAL dan RKL-PPL yang dinilai masih belum jelas. “Terdapat metode pemilihan sample yang bisa digunakan yang dianggap bisa mewakili seluruh masyarakat, namun ketika saya mempertanyakan hal itu, mereka (Tim penyusun ANDAL dan RKL-RPL pemakaman Shangrilla memorial Park, Red) tidak bisa menjawab,” katanya.
Selain itu, dinilai juga bahwa dalam pembangunan ini masih belum detail baik mengenai ekologi atau yang lainnya. “Makanya kami dari tim penilai sosial menganggap bahwa dokumen ANDAL dan RKL-PPL tidak valid sampai pihak penyusun bisa menunjukan atau memperbaiki apa yang diminta,” katanya.
Dia melanjutkan, untuk itu pihaknya merekomendasikan kepada tim penyusun ANDAL dan RKL-RPL pemakaman modern ini untuk memperbaiki dan lebih memperjelas detail, konsep dan metode yang digunakan.
Dia menegaskan, untuk metode pemilihan samplingnya dan tata sosialnya harus jelas, selama itu belum jelas pihaknya belum menyetujui dokumen ANDAL dan RKL-PPL pembangunan ini terlebih dahulu. Hal itu dilakukan karena ditakutkan ketika dokumen ini sudah di sahkan dan pembangunan yang akan dilakukan nantinya malah menimbulkan konflik di masyarakat yang tidak diinginkan seperti demo masyarakat atau yang lainnya.
Sementara itu, Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, Reni Fatmawati yang mengatakan, untuk metode kajian dari konsultan yang masih belum disepakati oleh tim akademisi dari UB tersebut, pihaknya meminta kepada tim konsultan untuk melaksanakan kajian ulang terkait masukan yang sudah didapatkan.
“Beberapa hal semisal kuisioner yang harus diperbaiki dan faktor teknis lainnya agar segera diperbaiki,” pungkasnya.
Dia menambahkan, dengan adanya pembangunan pemakaman modern Shangrilla Memorial Park ini mampu menyerot banyak tenaga kerja dari Tulungagung. Selain itu juga mampu menambah PAD pemerintah kabupaten selain juga akan menunjang wisata disekitar lokasi. (mg1)