TULUNGAGUNG – ZPA, 20, bertahan di sumur hingga 6 jam. Kulitnya pun semakin pucat. Tak ingin ada korban nyawa, pemadam kebakaran dan polisi setempat mengangkat korban dari dalam sumur secara paksa.
Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung Gatot Sunu Utomo mengatakan, keputusan tersebut mempertimbangkan kondisi korban berada di dalam sumur selama enam jam. Bila tidak segera diangkat secara paksa, ditakutkan akan membahayakan keselamatan warga Desa/Kecamatan Kedungwaru tersebut.
Baca juga Diduga Berhalusinasi, Pemuda di Tulungagung Ceburkan Diri hingga 6 Jam
“Penyelamat kita tunjuk ayah korban,” katanya.
Awal mula evakuasi, korban berontak ketika dipasang alat. Tapi dengan kesabaran, ayahnya yang turun ke dalam sumur berhasil membujuknya. Tak lama, korban berhasil ditarik ke luar dari dalam sumur.
“Evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 12.30,” tuturnya
Baca juga Aksi Pemuda di Tulungagung yang Ceburkan Diri Merupakan Kali Pertama
Sementara itu, Kapolsek Kedungwaru AKP Siswanto menambahkan, kondisi korban baik. Tapi karena berada di dalam sumur selama berjam-jam, kulit korban kelihatan pucat dan langsung ditangani oleh tim kesehatan dari RSUD dr Iskak untuk melakukan pemeriksaan.
“Kami juga sarankan kepada orang tua untuk menutup sumur tersebut agar kejadian semacam ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yony Ariyanto, warga Desa/Kecamatan Kedungwaru ketar-ketir ketika anak kesayanganya, ZPA, 20, tak kunjung keluar dari sumur pada Selasa pagi (11/1). Anak berkebutuhan khusus ini menceburkan diri di sumur diduga karena depresi dan berhalusinasi tinggi. (jar/dfs/lil)