TRENGGALEK – Dua akses utama menuju Kecamatan Munjungan tertutup, Jumat (4/11). Mengingat tebing di Dusun Kalipeteng, Desa Besuki, Kecamatan Munjungan longsor dan jembatan di urat nadi Prigi-Munjungan tepatnya antara Desa Bangun dan Bendoroto putus. Alhasil dari pusat kota Trenggalek, akses menuju lokasi hanya bisa melewati jalur Panggul-Munjungan.
Kapolsek Munjungan AKP Budi Hartoyo menjelaskan, ruas Kampak-Munjungan tepatnya di Dusun Kalipeteng, Desa Besuki masih belum bisa dilewati. Mengingat material longsoran masih memenuhi badan jalan. “Roda dua dan roda empat tidak bisa melintas,” kata Budi.
Dia menambahkan, saat ini, warga masih berusaha untuk menyingkirkan material longsor secara manual. Tentunya ini akan memakan waktu yang lama. “Kalau mau cepat, harus pakai alat berat. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendatangkan alat berat dari kota,” kata Budi.
Dengan begitu, akses menuju Kecamatan Munjungan hanya tersisa satu jalur. Yakni melalui Panggul-Munjungan. “Iya, hanya dari Panggul,” sambung dia.
Sementara itu, dampak banjir yang terjadi Kamis (3/11/2022) malam telah berkurang.
Menurut Budi, genangan air yang sempat merendam rumah-rumah di beberapa desa telah surut. “Saat ini warga masih fokus pada pembersihan rumah-rumah dan fasilitas umum,” kata dia.

Di sisi lain dapur umum mulai didirikan di Desa Bangun. Warga bahu membahu menyediakan makanan siap saji untuk mereka yang terdampak. Apalagi aktivitas warga terganggu karena ada enam jembatan yang terbawa arus sungai yang deras. “Dapur umum didirikan di rumah saya untuk mencukupi makanan warga terdampak,” kata Kades Bangun Puguh Hadi Santoso.(*/rka)