KOTA, Radar Tulungagung– Penyakit chikungunya terus mengintai masyarakat Tulungagung. Bahkan, diketahui sebaran virus kian meluas. Kini tercatat sudah ada puluhan warga terpapar di empat desa di dua kecamatan terdampak virus yang berasal dari gigitan nyamuk tersebut.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Didik Eka Sunarya Putra mengatakan, berdasarkan data, kini sudah ada sekitar 74 warga Tulungagung terpapar virus chikungunya. Di antaranya, di Desa Gilang dan Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman. Kemudian, di Desa Pulosari, Lingkungan 2 dan Lingkungan 8 Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut. Secara rinci, sebaran virus chikungunya itu ditemukan di Desa Gilang sebanyak 35 warga positif; Desa Pulosari sebanyak 12 orang; di Lingkungan 2 dan 8 Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut 16 orang; sisanya 11 orang warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman. “Sementara ini totalnya ada 74 orang yang terjangkit chikungunya, semoga tidak ada penambahan,” jelasnya kemarin (25/1).
Setelah adanya laporan dari puluhan pasien tersebut, dinkes segera melakukan penanganan yang tepat sesuai prosedur terhadap pasien chikungunya. Alhasil, kini kondisi puluhan pasien tersebut mulai berangsur membaik usai mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat. Beruntung belum ada pasien yang mengalami kelumpuhan atau bahkan korban jiwa. Diketahui, chikungunya sendiri disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengakibatkan penderitanya mengalami nyeri pada bagian persendian, bahkan menyebabkan kelumpuhan sementara. Sebelum memasuki fase tersebut, pasien akan merasakan demam tinggi serta muncul ruam pada bagian kulit. “Kebanyakan gejalanya ringan, belum sampai terjadi kelumpuhan atau bahkan kematian,” ucapnya.
Disinggung ihwal penangan sebaran virus chikungunya, dia mengungkapkan, selain pengobatan terhadap pasien, selama ini terdapat dua cara paling efektif untuk menangani sebaran chikungunya. Dua cara itu yakni fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Fogging dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran nyamuk sekaligus membunuh nyamuk dewasa di lokasi tersebut.
Kemudian, PSN berfungsi untuk memastikan agar nyamuk tidak dapat berkembang biak. Dengan begitu, pihaknya meminta agar masyarakat selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengintensifkan upaya PSN. “Kebersihan lingkungan itu yang paling utama. Dan pastikan tidak ada tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya. (mg2/c1/din)