TRENGGALEK – Pemilik 17 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, boleh berharap. Pasalnya, BPBD Trenggalek masih mendata tingkat kerusakan untuk mendapatkan kucuran bantuan. Kendati demikian, penerima bantuan bisa bertambah.
Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari membenarkan, hasil inventarisasi tim, jumlah rumah yang terdampak banjir bandang mencapai 17 rumah. Namun, inventarisasi itu bersifat sementara sehingga ada peluang terjadi penambahan. “Itu data sementara, kemungkinan akan bertambah.” kata Pipit saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut, Pipit belum bisa menjelaskan pengkategorian berapa rumah yang mengalami rusak berat, sedang, dan ringan. Pasalnya, tim menjalankan fokus tugas secara bersamaan, mulai dari penanganan warga terdampak hingga normalisasi material banjir yang meluber di jalan.
Di sisi lain, data pengkategorian kerusakan rumah itu berguna untuk membedakan cara penanganan maupun pemberian bantuan. “Data itu bersifat kumulatif,” ujarnya.
Pipit tak menafikan bahwa pemerintah mulai berkonsentrasi terhadap bencana banjir bandang di Kecamatan Watulimo. Menurutnya, status kebencanaan di kecamatan surga wisata Kota Alen-Alen itu menjadi status bencana darurat. “Status ini berlaku selama 14 hari ke depan dan kemungkinan bisa diperpanjang apabila situasi belum memungkinkan,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Sekda Trenggalek Edy Soepriyanto. Menurut dia, pemkab sudah mengintensifkan penanganan bencana di Desa Tasikmadu, khususnya setelah Bupati Trenggalek menetapkan status darurat bencana Watulimo.
Dalam tahapan ini, pemkab sedang meninjau kondisi APBD untuk digunakan sebagai pemberian stimulus berupa bantuan. “Nanti kita melihat kondisi keuangan, kalau toh kebijakannya akan dibantu pembangunan rumah, kita menunggu kebijakan lebih lanjut,” ujarnya.
Selain itu, kata Edy, pemkab kini juga akan berkoordinasi dengan stakeholder lain, seperti Baznas apabila ada program bedah rumah. “Betul, termasuk itu,” imbuhnya.
Diberitakan lalu, banjir bandang di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, berdampak serius hingga menyebabkan rumah warga hancur, utamanya mereka yang tinggal di dekat lokasi jembatan (titik awal aliran sungai mampet, Red). (tra/c1/rka)
