KABUPATEN BLITAR – Tak sedikit dana yang dibutuhkan untuk ikut serta dalam Liga 3. Setiap tim peserta harus memastikan kondisi finansialnya sebelum turun di kompetisi nasional itu. Seperti halnya Blitar Poetra (BP), yang bulan ini mendapat instruksi khusus untuk mulai gerilya menggaet rekanan sebagai sponsor.
Jelas hal ini jadi perhatian asosiasi sebagai pihak yang menaungi Laskar Lembu Suro (julukan BP FC). Karena itu, Askab PSSI Blitar meminta BP FC untuk mengintip peluang dari barbagai pihak yang dinilai potensial untuk diajak kerja sama sebelum mulai berkompetisi di musim 2022/2023. “Saat ini sudah mulai cari sponsor ke berbagai pihak. Yang disiapkan bukan hanya pemain, tapi finansialnya juga,” kata Ketua Askab PSSI Blitar, Fatatoh Hironi Ulya.
Pria yang akrab disapa Tatok ini mengungkapkan, gelaran Liga 3 di musim depan bakal mengusung format yang berbeda dari musim lalu. Meski tak merinci perubahan format yang dimaksud, dia memastikan jika kompetisi Liga 3 di musim depan bakal memakan waktu yang lebih panjang dari musim terakhir. Buntutnya, akan ada pembengkakan anggaran operasional di masing-masing tim peserta liga.
“Kami menerima informasi bahwa musim depan sistemnya akan sedikit dirubah. Kompetisi akan memakan waktu yang lebih lama. Entah itu karena adanya tambahan peserta atau karena memang ada perubahan format pelaksanaan kompetisi,” bebernya.
Bisa jadi operator liga menerapkan skema home-away dari mulai fase penyisihan grup regional, fase knockout provinsi, hingga fase penyisihan nasional. Jika nantinya format ini yang diusung, sudah pasti seluruh tim peserta harus merogoh kocek yang lebih dalam dibandingkan dengan musim lalu.
Hingga saat ini, BP FC belum mendapat kejelasan soal bantuan anggaran dari pemerintah kabupaten (pemkab). Adapun sumber dana yang digunakan untuk kebutuhan persiapan awal di tubuh tim dalam beberapa waktu terakhir diserap dari anggaran asosiasi itu sendiri. “Sejauh ini masih memakai dana mandiri. Belum ada support dari APBD,” akunya.
Dia berharap proses dalam upaya menggandeng sponsor berjalan mulus, sembari tetap menanti adanya perhatian dari pemkab melalui kucuran dana yang bersumber dari APBD. Jika dua hal ini dapat terwujud, maka bisa dipastikan BP FC bakal punya kesiapan yang lebih dari musim sebelumnya. Bahkan, bukan tidak mungkin BP FC bakal mengontrak nama-nama pemain jempolan dari dalam maupun luar Blitar. Seperti halnya tim tetangga, PSBI Blitar, yang dikabarkan berhasil menggaet sejumlah pemain dari dua tim beken di Jawa Timur (Jatim), seperti Arema FC dan Persebaya Surabaya. (dit/c1/ady)