KABUPATEN BLITAR – Ratusan warga Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo, sementara hanya bisa meningkatkan kewaspadaan. Meski lahan pekarangan dan hunian retak, belum ada kepastian hal itu sebagai dampak fenomena tanah gerak. Sebab, hingga kini belum ada hasil kajian dari lembaga yang membidangi fenomena pergerakan tanah tersebut.
“Kami sudah ingatkan untuk sementara tidak tinggal di rumah, bisa ke posko atau ke rumah sanak saudara yang aman dari bencana,” ujar Kepala Desa Balerejo, Kecamatan Panggurejo, Supran.
Menurut dia, kondisi tanah retak yang ada di desa tersebut sangat mengkhawatirkan dan berbahaya jika terus ditinggali. Terlebih pada kondisi cuaca buruk beberapa hari terakhir. Relokasi bisa menjadi salah satu alternatif agar tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah retak tersebut. “Kalau masalah tempat baru untuk relokasi, kami rasa warga akan mengikuti, mungkin bisa di lahan Perhutani yang aman dari tanah retak,” katanya.
Fenomena tanah retak atau tanah gerak bukan hal baru di Kabupaten Blitar. Beberapa bulan lalu, sejumlah warga di Dusun Ilik-Ikik, Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, juga mengalami fenomena alam tersebut. Kini, mereka sudah dipindahkan atau tidak lagi menghuni rumah mereka sebelumnya.
Sayangnya, untuk kasus di Blitar selatan ini belum ada kepastian. Pemerintah menunggu kajian dari tim khusus. “Sejauh ini belum ada petunjuk untuk melaksanakan relokasi warga terdampak tanah retak di sana (Desa Balerejo, Red),” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Blitar, Adi Andaka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Berrtyanto mengaku sudah berkirim surat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Tujuannya tidak lain agar mengkaji mengenai tanah retak yang ada di Blitar selatan tersebut. “Kami dapat konfirmasi kemungkinan tanggal 30 Oktober baru bisa ke Blitar. Karena ada banyak daerah yang juga membutuhkan kajian dari lembaga tersebut,” katanya.
Menurut dia, hasil telaah ini sangat penting bagi pemerintah daerah. Minimal sebagai acuan dasar untuk menentukan kebijakan terhadap warga terdampak. “Untuk sementara, kami mengimbau agar warga yang rumahnya terdampak segera pindah ke posko atau ke rumah saudara. Sebab, hari ini juga masih terus hujan,” tandasnya. (hai/c1/wen)