KOTA BLITAR – Tumpukan sampah kembali menjadi biang kerok tersumbatnya saluran drainase di Kota Blitar. Kondisi itu mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Kota Blitar tergenang pada Senin (10/10).
Hujan lebat yang melanda Kota Blitar dan sekitarnya membuat debit air saluran meningkat. Karena beberapa saluran tersumbat sampah, membuat air meluap dan meluber ke jalan.
Informasi yang dihimpun Koran ini, genangan air terjadi di beberapa ruas jalan. Di antaranya, Jalan Kenari, Jalan Widuri, dan Jalan Kartini. Kemarin (11/10), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar turun mengecek saluran. “Hari ini kami cek yang di Jalan Kenari. Ternyata ada sumbatan karena sampah,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Blitar Joko Pratomo kepada Koran ini kemarin.
Dia mengatakan sempat terjadi genangan di ruas Jalan Kenari. Tepatnya di depan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Blitar. Setelah dicek, ternyata saluran drainase tersumbat sampah. “Tadi (kemarin, Red) langsung kami bersihkan. Cukup banyak sampah yang menyumbat,” ungkapnya.
Untuk ruas Jalan Widuri yang juga tergenang, dinas PUPR belum sempat mengecek saluran. Dinas berjanji akan mengecek hari ini. Diperkirakan penyebabnya sama, yakni sampah yang menumpuk di saluran.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar Priyo Suhartono mengatakan segera mengumpulkan seluruh lurah dan camat untuk membahas penanganan saluran drainase, terutama di wilayahnya masing-masing. Lurah harus terjun langsung ke lapangan mengecek kondisi saluran yang terganggu.
Sebab, jelas Priyo, saat ini sudah memasuki musim hujan. Lurah harus lebih aktif mengajak masyarakat untuk gerakan bersih-bersih saluran. “Saya sudah sebarkan imbauan ini ke grup WA (WhatsApp) lurah dan camat. Kami minta lurah untuk mengondisikan warganya agar kerja bakti bersih-bersih,” tegasnya.
Di samping itu, sekda juga mendorong agar dana RT Keren tidak hanya untuk membangun gapura atau infrastruktur, tetapi bisa juga untuk membangun atau memperbaiki saluran di lingkungan. “Kalau memang tidak ada saluran, ya digunakan untuk membangun saluran. Ini juga untuk mengantisipasi banjir,” tandasnya. (sub/c1/ady)
