ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Tuesday, March 28, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Berita Daerah Blitar

Duh, Tujuh Tikus Terjangkit Leptospirosis

by Radar Blitar Jawa Pos
in Blitar
0

KABUPATEN BLITAR – Kebersihan lingkungan menjadi hal mutlak. Jika tidak dijaga, maka bisa menimbulkan permasalahan serius. Belakangan ini, penyakit leptospirosis menjadi sorotan publik. Bahkan, di Bumi Penataran terdapat sekitar tujuh tikus terjangkit penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Blitar Endro Pramono mengatakan, temuan sebanyak tujuh tikus itu bermula dari laporan Dinkes Kota Blitar. Rupanya, satu warga asal Kecamatan Kepanjenkidul meninggal dunia akibat penyakit ini. Diduga, penularan berasal dari tempat kerjanya di Kecamatan Ponggok.

“Setelah itu, ditangkap dan dilakukan pengecekan di laboratorium. Hasilnya, ada tujuh tikus yang terjangkit,” ujarnya kemarin (27/7).

Meskipun tujuh tikus positif berpenyakit di tempat kerja, menurut Endro, tidak terdapat tikus terpapar di rumah yang bersangkutan. Dia menyebut tingkat kebersihan menjadi faktor penentu sebaran penyakit dari tikus ke manusia. Dia memastikan di Bumi Penataran tidak ada laporan kasus manusia yang terinfeksi penyakit ini. Namun, sebelumnya sempat terdapat dua orang kontak erat, kini sudah dinyatakan sembuh.

“Leptosperosis disebabkan bakteri. Biasanya karena sanitasi jelek. Akhirnya, tikus berpenyakit, kencingnya terutama. Ini berbahaya,” jelasnya.

Sejatinya, leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan. Jika tak waspada, manusia bisa terpapar penyakit ini. Penyebaran dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. Bahkan, penularan bisa terjadi lewat air, tanah, ataupun makanan yang sudah terkontaminasi.

 

 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Blitar Eva Setyo Purnomo membenarkan bahwa seorang warga Kecamatan Kepanjenkidul meninggal akibat serangan penyakit ini. Dia mengaku, dampak penyakit itu menyerang pada organ ginjal dan hati.

“Penggalian informasi, dia bekerja di luar kota. Kenanya di situ, semua tikus ditangkap dan diambil ginjalnya. Tikus yang di kota tidak ada yang kena. Yang terinfeksi di tempat kerjanya,” ujarnya.

Eva menambahkan, masyarakat harus menyadari bahwa penyakit ini tetap bisa disembuhkan. Namun, harus melalui pemeriksaan dan rajin konsumsi obat sesuai resep dokter. Sanitasi bersih dan menyemprotkan disinfektan menjadi langkah antisipasi cukup efektif.

“Leptosperosis ini minimal masyarakat tahu. Lalu, kalau memang terjangkit, harus segera ke puskesmas,” tandasnya.

Kasus ini, lanjut Eva, baru kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian jangkitan leptospirosis ini nihil. Sementara menurut pengakuan Endro, hingga tahun ini tidak ada laporan kasus tersebut. Kendati begitu, kebersihan lingkungan harus lebih ditingkatkan. Utamanya di lokasi yang jarang dibersihkan sehingga meminimalisir jangkitan virus ini. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.