KOTA BLITAR – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis kedua mulai digeber di Kota Blitar sejak kemarin (26/7). Kurang lebih 1.100 dosis vaksin digelontorkan, meskipun jumlah itu belum sesuai dengan jumlah populasi sapi yang ada.
Sebagian dosis itu digunakan untuk penyuntikan sapi ternak warga yang belum mendapat jatah dosis pertama, sebanyak 200 dosis. Sisanya untuk penyuntikan dosis kedua.
Pada hari pertama, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar menargetkan 100 dosis vaksin disuntikkan. Sasarannya, sejumlah sapi yang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama. Titik sasaran pertama sama seperti dosis pertama, yaitu Kelurahan Ngadirejo. “Kami targetkan tuntas secepatnya,” kata Kepala DKPP Kota Blitar Rodiyah kepada Koran ini kemarin.
Dia mengatakan, vaksinasi dosis kedua dilakukan setelah dinas mendapatkan kiriman vaksin dari Pemprov Jawa Timur (Jatim). Dinas lantas menerjunkan dua tim sekaligus yang menyebar di beberapa titik. “Supaya proses berjalan lebih cepat, makanya kami sebar dua tim untuk vaksinasi,” ujar perempuan berjilbab ini.
Menurut dia, jumlah vaksin PMK yang disuntikkan saat ini belum sepenuhnya mencukupi populasi sapi di Kota Blitar. Setiap tahunnya, populasi sapi di Kota Blitar mencapai sekitar 4.000 ekor. Itu karena jumlah vaksin yang dikirim dari provinsi juga terbatas.
Namun, jelas Rodiyah, jika memang ada permintaan kembali, maka dinas akan menindaklanjutinya. Dinas akan meminta lagi ke provinsi apabila memang masih ada yang membutuhkan vaksinasi. “Kami akan minta jika ada yang membutuhkan,” tandasnya.
Sebelumnya, DKPP telah menyuntikkan vaksin dosis pertama pada 26 Juni lalu. Sebanyak 864 ekor sapi yang disuntik dari 900 dosis vaksin yang diterima. Ternyata masih ada sapi ternak yang belum ter-cover vaksin PMK. (sub/c1/ady)