ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Saturday, March 25, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Berita Daerah Blitar

Duhh, Regrouping SD di Blitar Masih Gelap

Tunggu Konfirmasi Bupati

by Radar Blitar Jawa Pos
in Blitar
0

KABUPATEN BLITAR – Belasan sekolah dasar (SD) di Bumi Penataran bakal digabung dengan sekolah lain alias regrouping lantaran kekurangan siswa. Sayangnya, realisasi upaya efisiensi belajar siswa itu masih gelap. Alasannya, dinas pendidikan (dindik) tengah menunggu keputusan final dari bupati.

Plt Sekretaris Dindik Kabupaten Blitar Wiji Asrori mengatakan, pihaknya sudah mengajukan nota dinas kepada bupati. Itu untuk mendapat konfirmasi terkait rencana regrouping ini. Namun, hingga kini belum ada arahan lebih lanjut soal realisasi peleburan belasan SD yang kekurangan peserta didik itu.

“Sebenarnya nota dinas sudah, tinggal tunggu dari sana (bupati, Red) kalau sudah acc, akan terbit surat keputusan (SK),” ujarnya.

Dia menegaskan, regrouping ini dilakukan terhadap lembaga pendidikan yang jumlah siswanya tidak memenuhi rombongan belajar (rombel). Tujuannya, yakni memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) serta efektivitas belajar peserta didik. Sekolah nantinya bakal digabung dengan sekolah lain yang lebih dekat.

Mengacu hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD tahun ajaran 2022/2023 lalu, terdapat sekitar 14 sekolah yang minim pendaftar. Bahkan, ada yang sama sekali tidak mendapat siswa baru. Belasan sekolah tersebut pun sudah masuk daftar regrouping. Namun, rencana ini menuai polemik wali murid. Mereka tak setuju lantaran siswa sudah nyaman dengan sekolah yang sebelumnya.

“Sementara, penolakan masih ada. Ini tetap jadi pertimbangan. Tapi karena itu untuk efisiensi belajar anak, kami harus menyadarkan mereka (wali murid, Red),” ungkapnya.

Disinggung terkait target regrouping, dia berharap agar lekas terlaksana. Sebab, selain dapat meningkatkan mutu belajar peserta didik, penggabungan ini juga berfungsi pemerataan guru. Sehingga membantu menutupi kekurangan tenaga pendidik.

“Karena kami masih kekurangan guru. Kalau sampai Oktober ini belum ada, maka akan kami kirim lagi nota dinas bersama dengan data baru,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Pengamat Pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Balitar Blitar Devita Sulistiana mengatakan, regrouping sejatinya bukan solusi buruk. Utamanya untuk efektivitas belajar siswa.

Selain itu, beberapa SD negeri memang mengalami kekurangan siswa. Itu lantaran sebagian orang tua lebih memilih menyekolahkan anak ke sekolah swasta dengan karakter religi yang kuat. Untuk mengatasi kekurangan siswa, sekolah harus mengembangkan inovasi belajar siswa. Sehingga mampu memancing minat orang tua. “Bisa juga berkoordinasi, apa penyebab kekurangan siswa? Lalu cari solusi, mungkin menambah terobosan baru,” jelasnya.

Apabila dindik mantap melakukan regrouping, ujar Devita, meminta agar realisasi tersebut tidak mengganggu proses belajar anak. Artinya, dindik harus memilih momentum tepat saat siswa tidak sedang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Kalau waktunya juga harus dipilih yang terbaik. Mungkin saat libur sekolah, lalu saat masuk sekolah sudah belajar di sekolah baru,” tandasnya. (luk/ady)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.